Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Gedung Chuo Sangi In di Jakarta Pusat
13 Maret 2025 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah gedung Chuo Sangi In, yang kini dikenal sebagai Gedung Pancasila, memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terletak di Jalan Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat, gedung ini menjadi saksi bisu berbagai peristiwa bersejarah yang membentuk dasar negara Indonesia.
Sejarah Gedung Chuo Sangi In dan Fungsi Sebagai Gedung Volksraad
Sejarah gedung Chuo Sangi In pada tahun 1830, gedung ini dibangun dengan arsitektur bergaya kolonial. Awalnya, gedung ini difungsikan sebagai tempat pertemuan anggota Volksraad atau Dewan Rakyat pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Volksraad didirikan sebagai badan perwakilan yang memberikan kesempatan bagi pribumi untuk terlibat dalam pemerintahan kolonial, meskipun perannya terbatas. Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), gedung ini mengalami perubahan fungsi dan nama.
Pemerintah pendudukan Jepang membentuk Chuo Sangi In atau Dewan Pertimbangan Pusat pada 5 September 1943, sebagai upaya melibatkan tokoh-tokoh Indonesia dalam pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Chuo Sangi In berperan sebagai badan penasihat yang memberikan masukan kepada pemerintah Jepang terkait berbagai kebijakan.
Sidang pertama Chuo Sangi In dilaksanakan pada 16 Oktober 1943, dengan Ir. Soekarno sebagai ketua dan dua wakilnya, R.M.A.A. Kusumo Utoyo dan dr. Buntaran Martoatmojo.
Peran dalam Sidang BPUPKI
Gedung Chuo Sangi In juga menjadi tempat berlangsungnya sidang-sidang penting Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Sidang pertama BPUPKI digelar pada 29 Mei 1945 di gedung ini, membahas dasar negara Indonesia. Tokoh-tokoh seperti Soekarno, Mohammad Yamin, dan Soepomo menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara dalam sidang tersebut.
Hal ini seperti yang tertera dalam jurnal jurnal.untan.ac.id, bahwa tanggal 28 Mei 1945, diadakan upacara pelantikan sekaligus upacara pembukaan sidang pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangi In.
ADVERTISEMENT
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, gedung ini terus memainkan peran penting dalam sejarah bangsa.
Pada 1 Juni 1945, di gedung inilah Soekarno menyampaikan pidato yang kemudian dikenal sebagai lahirnya pancasila, yang menjadi dasar negara Indonesia. Oleh karena itu, gedung ini kemudian dikenal sebagai Gedung Pancasila.
Saat ini, Gedung Pancasila berada dalam kompleks Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Gedung ini sering digunakan untuk acara-acara kenegaraan dan diplomatik.
Keberadaannya menjadi simbol sejarah perjuangan bangsa dan tempat lahirnya ideologi negara Indonesia.
Dengan memahami sejarah Gedung Chuo Sangi In, masyarakat dapat menghargai peran pentingnya dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan dan pembentukan identitas nasional. (Rahma)
ADVERTISEMENT