Konten dari Pengguna

Sejarah Goa Garba, Destinasi Wisata Religi di Bali

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
21 Februari 2025 19:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Goa Garba, Destinasi Wisata Religi di Bali, Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Goa Garba, Destinasi Wisata Religi di Bali, Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Sejarah Goa Garba berkaitan dengan masa kejayaan Kerajaan Bali Kuno dan peranannya sebagai tempat pertapaan para raja. Terletak di Desa Pejeng, Gianyar, gua ini dipahat di tebing batu dan digunakan untuk meditasi serta pemujaan.
ADVERTISEMENT
Konon, tempat ini menjadi lokasi pertapaan Raja Jayapangus sebelum ia menjadi penguasa Bali. Struktur arsitektur serta jejak peninggalan di sekitarnya menunjukkan bahwa Gua Garba memiliki nilai spiritual, budaya, dan historis yang penting bagi masyarakat Bali kuno.

Sejarah Goa Garba

Ilustrasi Sejarah Goa Garba, Pexels/Jeremy Bishop
Mengutip dari laman purikauhanubud.org, sejarah Goa Garba merupakan situs bersejarah yang terletak di Banjar Samegunung, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Gua ini diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Raja Jayapangus sekitar tahun 1116 Saka (1194 Masehi) dan berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi anak-anak raja.
Selain itu, Goa Garba juga dikaitkan dengan legenda Kebo Iwa, seorang tokoh sakti dari Kerajaan Bedahulu, yang diyakini pernah menjalani ujian di tempat ini sebelum diangkat menjadi mahapatih.
ADVERTISEMENT
Secara fisik, Goa Garba terletak di tebing Sungai Pakerisan, tepat di bawah Pura Pengukur-ukuran. Situs ini memiliki bentuk ceruk yang dipahat langsung pada tebing batu.
Di sekitarnya terdapat tangga batu yang diyakini dibuat oleh Kebo Iwa dengan kesaktiannya. Salah satu peninggalan penting di area ini adalah tapak kaki yang konon milik Kebo Iwa, yang terletak di tengah tangga menuju gua.
Prasasti yang ditemukan di Pura Pengukur-ukuran menyebutkan bahwa pura tersebut didirikan pada tahun 1116 Saka. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Jayapangus wafat pada hari Kamis Wage Wara Pujut dan arwahnya dicandikan di pertapaan Dharmaanyar.
Pura ini kemudian dikenal sebagai panti-panti yang dikelola oleh seorang pendeta bernama Dang Acarya Jiwaya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Goa Garba tetap menjadi situs penting yang menyimpan nilai sejarah dan spiritual bagi masyarakat Bali. Selain menjadi destinasi wisata, tempat ini juga digunakan untuk meditasi dan ritual keagamaan.
Keberadaannya yang dikelilingi hutan rindang semakin menambah kesan sakral dan mistis. Goa Garba tidak hanya menjadi saksi sejarah peradaban Bali kuno, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang tetap lestari hingga saat ini.
Itulah penjelasan mengenai sejarah Goa Garba, destinasi wisata religi di Bali.