Konten dari Pengguna

Sejarah Gunung Budeg dan Perannya dalam Kearifan Lokal

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 Februari 2025 21:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Gunung Budeg, Pexels/Acey Ramirez
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Gunung Budeg, Pexels/Acey Ramirez
ADVERTISEMENT
Sejarah Gunung Budeg mencerminkan perjalanan panjang sebuah panorama alam yang tidak hanya menyimpan jejak geologi, tetapi juga kisah budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Gunung yang berada di Tulungagung ini bukan sekadar bentang alam, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual dan sosial masyarakat.
Selain keindahannya yang memikat, gunung ini menyimpan nilai-nilai tradisi yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Sejarah Gunung Budeg

Ilustrasi Sejarah Gunung Budeg, Pexels/Archie Binamira
Dikutip dari situs bagianprotokol.tulungagung.go.id, Gunung Budeg, terletak di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Bukan hanya sekadar destinasi wisata alam, tetapi Gunung Budeg juga menyimpan sejarah dan legenda yang berperan penting dalam kearifan lokal masyarakat setempat
Sejarah Gunung Budeg tidak lepas dari legenda Joko Bodo, kisah seorang pemuda yang jatuh cinta kepada putri bangsawan bernama Roro Kembangsore.
Sang putri memberikan syarat agar Joko Bodo bertapa di gunung tanpa berbicara kepada siapa pun yang memanggilnya.
ADVERTISEMENT
Tanpa berpamitan, Joko Bodo pergi bertapa, membuat ibunya, Rondo Dadapan, mencari dan memanggilnya. Karena tak mendapat jawaban, sang ibu kecewa dan menyebutnya "budeg" (tuli), yang kemudian mengutuk Joko Bodo menjadi batu.
Sejak saat itu, gunung tempatnya bertapa disebut Gunung Budeg. Legenda ini memiliki kemiripan dengan kisah Malin Kundang dari Sumatera Barat, di mana seorang anak dikutuk menjadi batu karena mengecewakan ibunya.
Lebih dari sekadar cerita rakyat, legenda Joko Bodo menjadi bagian dari memori kolektif masyarakat tentang peran Gunung Budeg sebagai tempat pertapaan pada masa Hindu-Buddha.
Hingga kini, masyarakat di sekitar Gunung Budeg terus menjaga nilai-nilai kearifan lokal melalui berbagai ritual budaya.
Kirab budaya, festival ruwatan nagari, kenduri, serta sedekah bumi dan pohon rutin digelar untuk melestarikan warisan leluhur sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, secara geologi, Gunung Budeg diperkirakan sebagai gunung purba yang terbentuk sekitar tiga juta tahun lalu.
Pemerintah daerah pun berupaya menetapkan kawasan ini sebagai geopark nasional guna melindungi warisan alam dan budaya yang berharga.
Demikian sejarah Gunung Budeg, sebuah gunung yang tidak hanya menyimpan jejak geologis, tetapi juga legenda dan kearifan lokal yang terus hidup di tengah masyarakat.
Keberadaannya menjadi simbol budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga alam dan warisan leluhur. (Rizki)