Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Gunung Gede dan Mitos yang Dipercaya Masyarakat
27 Maret 2023 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Gede Pangrango merupakan gunung berapi yang terletak di kawasan Jawa Barat. Sejarah Gunung Gede terbentuk dari tumbukan antara lempeng Eurasia dan lempeng Oceanik.
Fahrurozi dalam penelitiannya di UIN Syarif Hidayatullah menyebutkan bahwa wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan wilayah yang terkenal akan kesuburannya, sehingga banyak jenis tumbuhan yang ditanam di sana.
Untuk tahu lebih lanjut mengenai sejarahnya, yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
ADVERTISEMENT
Sejarah Gunung Gede
Lempeng Eurasia dan lempeng Oceanik membentuk Gunung Gede yang kini berada dalam status aktif. Letusan pertamanya terjadi pada tahun 1747 dan menyebabkan dua aliran lava mengalir dari kawah Lanang. Aliran tersebut membentuk sumber air panas yang kini menjadi tempat wisata.
Ledakan keduanya terjadi pada tahun 1840 dan cukup dahsyat. Bahkan gunung ini terhitung 24 kali meletus selama 150 tahun.
Gunung Gede termasuk dalam taman nasional yang dilindungi oleh pemerintah Jawa Barat. Selain itu, gunung ini juga termasuk salah satu gunung yang menjadi sasaran para pendaki. Bukan hanya itu, gunung ini juga memiliki sejumlah wisata seperti curug, budugul, hingga goa.
Mitos Gunung Gede yang Dipercaya Masyarakat
Terdapat mitos di Gunung Gede yang dipercaya oleh masyarakat setempat yang berkaitan dengan salah satu tempat yang disakralkan. Tempat tersebut dikenal dengan nama Alun-Alun Suryakencana.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat, dahulu Pangeran Suryakencana sempat berdiam di wilayah ini bersama keluarganya dan meninggalkan jejak sejarah. Di area ini pula para pendaki kerap mendengar suara kuda berlari.
Bukan hanya itu, tempat ini juga menjadi tempat persembunyian Prabu Siliwangi ketika kerajaannya diserang oleh kesultanan Islam.
Selain fakta dan mitos tersebut, sejarah Gunung Gede juga tercatat dalam naskah kuno Sunda. Dalam naskah tersebut, Gunung Gede bernama Hulu Wano Na Pakuan, artinya wilayah tertinggi di Pakuan.
Penjaga Gunung Gede bernama Eyang Jayakusuma dan terdapat pula penjaga dua batu besar di area parkir Kebun Raya Cibidas, yaitu Mbah Kadok serta Eyang Jayarahmatan.
Tidak berhenti di situ, di sekitar air terjun Cibereum juga terdapat petilasan berbentuk batu dari Eyang Haji Mintarsa yang dipercaya sebagai pertapa sakti.
Nah, itulah sejumlah informasi mengenai sejarah Gunung Gede dan mitos yang dipercaya masyarakat. Oleh sebab itu, jika kamu hendak mendaki di sana sebaiknya berhati-hati dan jaga tingkah laku serta ucapanmu.
[ENF]
ADVERTISEMENT