Konten dari Pengguna

Sejarah Gunung Halimun yang Dikaitkan dengan Hal Gaib

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Januari 2025 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Gunung Halimun, Freepik/Nikitabuida
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Gunung Halimun, Freepik/Nikitabuida
ADVERTISEMENT
Sejarah Gunung Halimun sering kali dikaitkan dengan hal-hal gaib oleh sebagian masyarakat. Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 1.925 meter ini terletak di antara Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Lebak.
ADVERTISEMENT
Kawasan yang berada di antara ketiga kabupaten tersebut dipercaya menyimpan banyak misteri. Meskipun diliputi oleh kepercayaan mistis, Gunung Halimun juga memiliki nilai ilmiah yang tinggi.
Keanekaragaman hayati yang sangat kaya dan keberadaan berbagai jenis flora dan fauna menjadikan kawasan ini penting untuk studi ilmiah dan pelestarian alam.

Sejarah Gunung Halimun

Ilustrasi Sejarah Gunung Halimun, Pexels/Photopik
Sejarah Gunung Halimun mencakup perjalanan yang panjang dan menarik. Mengutip disperkimtan.lebakkab.go.id, kawasan ini ditetapkan sebagai hutan lindung oleh pemerintah Belanda tahun 1924 hingga 1934 dengan luas wilayah mencapai 39.941 hektar.
Tujuan penetapan ini adalah untuk melindungi keanekaragaman hayati serta menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut.
Selanjutnya, kawasan ini diubah menjadi Cagar Alam Gunung Halimun pada tanggal 11 Januari 1979 dengan luas 41.710 hektare berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 40/Kpts/Um/I/1979.
ADVERTISEMENT
Namun, status kawasan ini kembali berubah pada tanggal 26 Februari 1992 menjadi Taman Nasional Gunung Halimun dengan luas kawasan 40.000 hektare, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 282/Kpts-II/92.
Pada tahun 2003, terjadi perluasan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun melalui penambahan kawasan Hutan Gunung Salak. Sejak itu, nama resmi kawasan ini menjadi Taman Nasional Gunung Halimun Salak dengan luas mencapai 113.357 hektare.
Gunung Halimun menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Hutan hujan tropis yang lebat menjadi rumah untuk berbagai jenis flora dan fauna, termasuk beberapa spesies yang terancam punah.
Kawasan ini nenjadj habitat bagi Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Keberadaan kedua spesies ini menunjukkan pentingnya kawasan ini dalam upaya pelestarian flora dan fauna.
ADVERTISEMENT
Selain keindahan alamnya, Gunung Halimun juga memiliki mitologi dan sejarah lokal. Banyak cerita rakyat yang berkembang di kalangan masyarakat sekitar.
Mitos tentang keangkeran Gunung Halimun sering kali dikaitkan dengan peristiwa gaib. Salah satu cerita yang terkenal adalah mengenai benteng-benteng Kerajaan Prabu Siliwangi yang hanya dapat dilihat oleh mata batin.
Konon, ratusan harimau gaib menjadi penjaga benteng tersebut, menambah suasana mistis yang melingkupi kawasan ini. Melalui berbagai cerita dan mitos, masyarakat dapat belajar mengenai pentingnya menjaga warisan budaya dan alam.
Dalam perjalanan sejarah Gunung Halimun, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menjaga upaya pelestarian alam. Keberadaan Gunung Halimun perlu dijaga demi kelangsungan generasi mendatang. (Suci)
ADVERTISEMENT