Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Gunung Kerinci dan Keunikannya
23 Desember 2024 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Gunung Kerinci adalah sebuah informasi yang menarik bagi para wisatawan. Gunung Kerinci terletak di perbatasan Jambi dan Sumatra Barat.
ADVERTISEMENT
Gunung ini adalah gunung berapi tertinggi di Indonesia sekaligus puncak tertinggi di Sumatra. Dengan ketinggian mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut, gunung ini menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki dan pecinta alam.
Sejarah Gunung Kerinci
Terdapat berbagai keunikan dan sejarah Gunung Kerinci. Berikut adalah sejarah Gunung Kerinci dan keunikannya berdasarkan situs web volcanoes.com.
1. Lokasi
Gunung Kerinci terletak di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Sumatera Barat. Gunung ini merupakan bagian dari jajaran Pegunungan Barisan, yang membentang di sepanjang sisi barat Sumatera.
2. Taman Nasional Kerinci Seblat
Gunung Kerinci dikelilingi oleh Taman Nasional Kerinci Seblat. Taman nasional ini merupakan situs warisan dunia UNESCO.
Taman Nasional Kerinci Seblat terkenal karena keanekaragaman hayati yang kaya. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah spesies harimau Sumatera yang terancam punah.
ADVERTISEMENT
3. Sejarah Letusan
Letusan Gunung Kerinci paling awal yang tercatat terjadi pada tahun 1838. Sejak saat itu, gunung ini telah mengalami banyak letusan eksplosif sedang, dengan aktivitas yang terus berlanjut hingga abad ke-21.
Letusan Gunung Kerinci didokumentasikan terjadi pada tahun 2004, 2009, dan pada tanggal 2 Juni 2013. Letusan ini identik dengan asap hitam membubung 600 meter di atas puncak.
Letusan yang lebih baru terjadi antara Oktober 2022 dan Februari 2023. Letusan-letusan ini ditandai dengan gumpalan abu kecil.
4. Pendakian Pertama
Pendakian pertama Gunung Kerinci yang tercatat dilakukan pada bulan Desember 1877. Pendakian ini dilakukan oleh pendaki gunung asal Belanda yang bernama Arend Ludolf van Hasselt dan Daniël David Veth.
Pada awal abad ke-20, wilayah tersebut menjadi fokus Ekspedisi Kerinci. Pada tahun 1903 sebuah kampanye militer dilakukan oleh Tentara Kerajaan Hindia Belanda untuk menegaskan kendali kolonial atas wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
5. Kebudayaan Setempat
Masyarakat adat Kerinci memiliki hubungan budaya yang mendalam dengan Gunung Kerinci. Masyarakat sering menyebutnya sebagai "Gunung Kincai."
Cerita rakyat setempat menjadi bukti bahwa masyarakat sangat menghormati harimau. Masyarakat percaya bahwa roh leluhur mendiami makhluk-makhluk ini.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat harimau bertindak sebagai pelindung desa. Narasi budaya tersebut menyoroti pentingnya gunung dan kekayaan alam setempat yang mencerminkan peran dalam identitas spiritual dan budaya masyarakat.