Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Gunung Lewotobi di NTT beserta Fakta Menariknya
6 November 2024 0:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Lewotobi dikabarkan telah meletus pada hari Senin, 4 November lalu. Peristiwa ini menimbulkan tanda tanya masyarakat tentang bagaimana sejarah Gunung Lewotobi di NTT dan fakta lainnya tentang gunung tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs kpi.go.id, terkait letusan Gunung Lewotobi kemarin, sedikitnya ada 10 orang tewas. Serta, ada banyak korban luka-luka dan sejumlah bangunan terbakar akibat hujan material dari letusan.
Warga yang tinggal di belasan desa dari tiga kecamatan di kabupaten itu pun merasakan dampaknya.
Sejarah Gunung Lewotobi di NTT
Sejarah Gunung Lewotobi di NTT berawal dari Gunung tersebut yang mengalami beberapa letusan signifikan yang beragam. Pada tahun 1932, Lewotobi Laki-Laki mulai menunjukkan aktivitas erupsi yang berupa letusan gas.
Lalu, setahun setelah itu, tepatnya pada Desember 1933, gunung tersebut kembali mengalami erupsi dengan letusan abu yang cukup signifikan.
Tepat setelah 6 tahun letusan di tahun 1933, letusan besar kembali terjadi yaitu pada tahun 1939, letusan ini menunjukkan siklus yang cukup khas.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari situs p2k.stekom.ac.id, Gunung Lewotobi adalah dua gunung berapi kembar, dengan dua puncak yang hampir sama tinggi, yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Secara administratif, gunung ini berada di Kabupaten Flores Timur. Puncak tertinggi Lewotobi dinamakan Gunung Lewotobi Perempuan (1.703 mdpl) dan puncak yang sedikit lebih rendah tetapi lebih aktif dinamakan Gunung Lewotobi Laki-Laki (1.584 mdpl).
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki terbaru adalah pada 4 November 2024. Namun, sebelum itu gunung tersebut telah dinyatakan memasuki aras bahaya IV atau Awas pada tanggal 9 Januari 2024 pukul 23.00.
Pernyataan tersebut dikemukakan setelah pengamatan beberapa hari sebelumnya menunjukkan peningkatan intensitas erupsi. Pada tanggal 4 November 2024 inilah gunung Lewotobi Laki-Laki memuntahkan puing-puing lava ke desa-desa.
ADVERTISEMENT
Lava ini menyebar sekitar 4 km (2,5 mil) jauhnya menghancurkan banyak rumah. Adapun untuk korban terluka mencapai 63 orang, 31 diantaranya luka berat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan agar radius 7 km (4,3 mil) di sekitar gunung berapi dievakuasi.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat sebanyak 2.735 keluarga atau 10.295 jiwa mengungsi dan terkena dampaknya.
Itulah sejarah Gunung Lewotobi di NTT beserta fakta menariknya. Gunung Lewotobi masih menunjukkan letusan yang signifikan, jadi masyarakat harap tetap selalu waspada. (IF)