Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Gunung Santri dan Kisah Peninggalannya
15 Februari 2025 21:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Sejarah Gunung Santri, Unsplash/Ales Krivec](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm3n1zjtpc7aphxjnstz316n.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keberadaan makam-makam tokoh bersejarah di kawasan ini semakin menegaskan nilai spiritual dan budaya yang melekat pada Gunung Santri.
Selain itu, keindahan alamnya yang asri menambah daya tarik bagi siapa saja yang ingin berziarah sekaligus menikmati suasana pegunungan yang menenangkan.
Sejarah Gunung Santri
Dikutip dari Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Velayati Khairiah Akbar, (2024 : 2985), dalam sejarah Gunung Santri mencatat bahwa kawasan ini, berlokasi 25 km dari Kota Serang, lebih tepat disebut bukit karena ketinggiannya di bawah 600 mdpl.
Sejarah Gunung Santri berkaitan erat dengan perjalanan ulama besar Syeikh Muhammad Sholeh, seorang santri dari Sunan Gunung Jati yang merupakan salah satu Walisongo.
Menurut cerita turun-temurun, Syeikh Muhammad Sholeh diutus oleh gurunya untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah sekitar serta mencari putra Sunan Gunung Jati, Sultan Maulana Hasanuddin, yang saat itu berada di Banten.
ADVERTISEMENT
Pertemuan dengan Sultan Maulana Hasanuddin terjadi di Gunung Lempuyang, tempat sang sultan tengah bermunajat sebelum berperang melawan Pucuk Umun.
Setelah menetap di Gunung Santri hingga akhir hayat, makamnya berada di puncak gunung tersebut.
Selain berdakwah, Syeikh Muhammad Sholeh juga mengajarkan masyarakat bercocok tanam dengan mengawali setiap kegiatan dengan membaca basmalah dan dua kalimat syahadat, menjadikan ajarannya tak hanya berfokus pada agama, tetapi juga kehidupan sehari-hari.
Peninggalan sejarah Gunung Santri menjadi daya tarik utama bagi peziarah dan wisatawan. Makam Syeikh Muhammad Sholeh yang berada di puncak gunung menjadi tujuan ziarah bagi banyak orang.
Untuk mencapainya, peziarah harus menaiki sekitar 500 anak tangga dengan kemiringan mencapai 50 derajat, sebuah perjalanan yang cukup menantang namun penuh makna spiritual.
ADVERTISEMENT
Di kaki gunung, terdapat Masjid Beji yang menjadi tonggak sejarah Kota Cilegon, menambah nilai religius kawasan ini.
Saat ini, Gunung Santri tidak hanya dikenal sebagai situs bersejarah, tetapi juga sebagai obyek wisata alam sekaligus religi yang terkenal di Serang.
Itulah sejarah Gunung Santri, sebuah tempat yang menyimpan jejak perjuangan Syeikh Muhammad Sholeh dalam menyebarkan Islam sekaligus menjadi saksi perkembangan sejarah dan budaya di Banten.
Keberadaan makam dan situs bersejarah di kawasan ini menjadikannya destinasi religi yang terus dikunjungi hingga kini.(Rizki)
Baca Juga: Sejarah Gunung Muria dan Fakta Menariknya