Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Artileri Nasional: Momen Penting dalam Militer Indonesia
4 Desember 2024 0:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Momen bersejarah ini menandai peran strategis artileri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan memperkuat posisi TNI Angkatan Darat dalam perang kemerdekaan.
Sejarah Hari Artileri Nasional
Dikutip dari situs Politeknik Kaltara peringatan Hari Artileri Nasional merupakan kesempatan penting untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Selain itu, hari ini juga menjadi pengingat akan peran dan perkembangan signifikan yang dimainkan oleh persenjataan artileri di Indonesia.
Penggunaan senjata artileri di Indonesia terus berlangsung hingga masa penjajahan Jepang. Namun, setelah Jepang menyerah pada 16 Agustus 1945, pemuda Indonesia segera merebut alih persenjataan artileri yang dimiliki oleh pasukan Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, pada 5 Oktober 1945, terbentuklah Tentara Nasional Indonesia (TNI). Meskipun senjata artileri milik Jepang telah dikuasai, masih banyak pemuda yang kurang terlatih dalam mengoperasikan meriam-meriam tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada saat yang sama, pasukan sekutu mulai berdatangan ke Indonesia untuk mengambil alih wilayah yang sebelumnya dikuasai Jepang setelah kekalahan dalam perang dunia II.
Ketegangan antara Indonesia dan sekutu mencapai puncaknya dalam Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Beruntung, Surabaya memiliki pejuang tangguh seperti J. Minggu yang sebelumnya bergabung dengan KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger).
Sejarah Hari Artileri Nasional sangat terkait dengan perjuangan Indonesia melawan penjajah. Pada masa penjajahan, Belanda telah melatih pemuda Indonesia untuk menguasai senjata artileri.
Salah satu yang tercatat adalah Soerie Santoso, yang menjadi orang Indonesia pertama dengan pangkat tertinggi di artileri.
Beliau adalah seorang mayor lulusan akademi militer kerajaan Belanda di Breda dan menjabat sebagai komandan batalyon artileri di Jaga Monyet, Batavia.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjabat sebagai mayor, Soerie Santoso juga merupakan satu-satunya kapten pribumi dari 66 kapten yang tergabung dalam angkatan perang kolonial Hindia Belanda.
Selain Soerie Santoso, beberapa pemuda Indonesia lain yang juga terlatih dalam bidang artileri antara lain Oerip Soemohardjo, Memet Rahman Ali Soewardi, R.M. Pratikno Suryosumarno, Tjhwa Siong Pik, J. Minggu, Djoko Prijono, Giroth Wuntu, Sadikin, Abdullah, dan Rudy Pirngadi.
Ada pula Raden Askari, Aminin, dan T.B. Simatupang yang menerima penghargaan Mahkota Perak setelah menempuh pendidikan di akademi militer kerajaan Belanda di Bandung.
Makna dan Perayaan Hari Artileri Nasional
Setiap tahun, Hari Artileri Nasional diperingati dengan upacara dan kegiatan yang bertujuan untuk mengenang jasa-jasa pasukan artileri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tanggal 4 Desember bukan hanya sekadar hari untuk menghormati sejarah, tetapi juga untuk menegaskan kembali pentingnya peran artileri dalam menjaga kedaulatan negara.
Peringatan ini menjadi momen refleksi bagi seluruh anggota TNI, khususnya artileri untuk terus meningkatkan profesionalisme, keterampilan, dan semangat juang dalam menghadapi ancaman apapun yang mungkin terjadi.
Secara keseluruhan, Hari Artileri Nasional adalah simbol kebanggaan dan penghormatan terhadap salah satu komponen vital dalam pertahanan negara.
Keberanian, dedikasi, dan pengorbanan pasukan artileri, yang telah berlangsung sejak masa perjuangan kemerdekaan, terus diabadikan dalam sejarah militer Indonesia.
Peringatan ini mengingatkan kita akan betapa pentingnya peran setiap bagian dari kekuatan pertahanan negara dalam menjaga kemerdekaan dan keutuhan bangsa.
Sejarah Hari Artileri Nasional mengingatkan akan pentingnya peran pasukan artileri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari masa perjuangan melawan penjajah hingga menghadapi berbagai tantangan di era modern, artileri telah menjadi kekuatan vital dalam sistem pertahanan negara. (shr)