Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Asyura di Bulan Muharam dalam Ajaran Islam
28 Juli 2023 21:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hari Asyura dalam ajaran Islam itu sendiri jatuh pada hari kesepuluh bulan Muharam. Pada bulan tersebut, terdapat beberapa amalan sunah yang dianjurkan. Amalan sunah tersebut tentunya mendatangkan pahala bagi setiap orang yang menunaikannya.
Sejarah Hari Asyura dan Amalan Sunah yang Dianjurkan
Hari Asyura merupakan sebutan untuk hari kesepuluh dalam bulan Muharram, yaitu urutan bulan pertama dalam kalender Hijriah. Hari Asyura disebut sebagai salah satu hari yang istimewa dalam pandangan Islam.
Bukan hanya itu, Hari Asyura juga menyimpan sejarah yang menarik untuk diketahui. Bermula dari hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah, Rasulullah SAW menjumpai kaum Quraisy sedang berpuasa pada hari Asyura.
Hal ini selaras, dengan cerita dari salah seorang istri Rasulullah yaitu Aisyah RA. Mengutip buku Kedahsyatan Puasa karya Maksum (2009: 96), Aisyah RA menceritakan bahwa Hari Asyura adalah hari ketika orang Quraisy pada masa jahiliyah berpuasa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Rasulullah SAW juga terbiasa untuk berpuasa pada hari tersebut. Ketika sampai di Madinah, Rasulullah SAW berpuasa di Hari Asyura kemudian memerintahkan orang-orang untuk ikut berpuasa.
Hal tersebut selaras dengan hadis dari sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anhu. Beliau berkata,
Terjadinya peristiwa tersebut kemudian Rasulullah memerintahkan umat muslim untuk menunaikan puasa sunah Asyura setiap tahunnya. Amalan sunah tersebut memberikan keutamaan yang bermanfaat bagi siapapun yang mengerjakannya.
Keutamaan puasa Asyura dibahas dalam hadis berikut.
Berdasarkan ulasan tentang sejarah hari Asyura di atas, dapat dipahami bahwa hari tersebut adalah hari bersejarah dalam ajaran Islam. Kemudian, Islam juga mengajarkan beberapa amalan sunah di hari tersebut. Wallahu a’lam bish-shawab. (AA)