Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang Diperingati Setiap 1 Maret
1 Maret 2024 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Hari Penegakan Kedaulatan Negara diperingati setiap tanggal 1 Maret untuk mengingat sebuah peristiwa Serangan Umum 1949. Di mana peristiwa tersebut memiliki peranan penting bagi penegakan kedaulatan negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah Hari Penegakan Kedaulatan Negara sebagai titik penting dalam mempertahankan kemerdekaan, simak pembahasannya di sini.
Sejarah Hari Penegakan Kedaulatan Negara
Mengutip situs resmi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Hari Penegakan Kedaulatan Negara resmi ditetapkan sebagai hari besar pada tahun 2022.
Hal ini didasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 2 Tahun 2022 yang disahkan presiden Joko Widodo pada 24 Februari 2022 dengan Yogyakarta sebagai pihak pengusul utama.
Kini Indonesia memiliki Hari Penegakan Kedaulatan Negara untuk memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949, yang merupakan serangan yang dilancarkan oleh TNI dan rakyat kepada Belanda.
Ketika itu, dunia internasional menyatakan bahwa pemerintahan RI sudah tidak ada lagi. Kemudian satu bulan setelah Belanda melakukan agresi militer kedua, TNI segera membenahi diri dalam berbagai sektor.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Jenderal Soedirman, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Syafruddin Prawiranegara, dan para tokoh penting lainnya, berhasil meyakinkan berbagai komponen bangsa untuk bersatu.
TNI, Kepolisian, laskar, ulama, santri, bahkan rakyat biasa akhirnya bahu membahu untuk merebut kembali ibu kota negara yang telah dikuasai oleh Belanda.
Menurut buku Sejarah 3: SMP Kelas IX karya Anwar dan Suryana, puncak serangan TNI terjadi pada 1 Maret 1949 yang dikenal dengan istilah Serangan Umum.
Inisiatif tersebut datang dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang mendengarkan siaran radio Amerika bahwa Dewan Keamanan PBB akan membicarakan mengenai Indonesia pada Maret 1949.
Oleh karena itu, Sri Sultan merasa Indonesia perlu membuat gebrakan yang mampu membuka pandangan dunia terhadap perjuangan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sri Sultan akhirnya mengirim surat pada Jenderal Soedirman untuk mengadakan serangan umum. Jenderal Soedirman kemudian meminta Sri Sultan untuk berkomunikasi dengan Letkol Soeharto.
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 akhirnya bisa tersebar ke luar negeri melalui pemancar radio di Wonosobo. Hingga akhirnya, Serangan Umum tersebut dikatakan memiliki arti penting bagi perjuangan mempertahankan kedaulatan.
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 akhirnya menjadi tonggak sejarah Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang kini diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. (SP)