Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Trikora yang Penuh Makna bagi Bangsa Indonesia
19 Desember 2024 5:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setiap tahun, pada 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Trikora untuk mengenang operasi besar yang dilakukan pada tahun 1961.
Peristiwa ini bukan hanya sekadar pengingat tentang pembebasan Irian Barat, tetapi juga tentang semangat persatuan, nasionalisme, dan tekad bangsa Indonesia untuk mencapai kedaulatan penuh.
Sejarah Hari Trikora
Sejarah Hari Trikora bermula pada 19 Desember 1961, saat Presiden Soekarno mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora).
Mengutip dari fahum.umsu.ac.id, Trikora adalah sendiri adalah sebuah operasi yang bertujuan untuk merebut kembali wilayah Irian Barat, yang pada waktu itu masih dikuasai oleh Belanda.
Irian Barat, yang sekarang dikenal sebagai Papua, merupakan salah satu wilayah yang belum sepenuhnya merdeka setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945.
Belanda masih bertahan dengan klaim atas wilayah tersebut, meskipun Indonesia telah merdeka.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Irian Barat yang dikuasai Belanda menjadi simbol perjuangan bangsa Indonesia untuk menyatukan seluruh wilayah nusantara.
Operasi Trikora dimaksudkan untuk mengatasi masalah ini dengan mengusir Belanda dan menegakkan kedaulatan Indonesia atas Irian Barat.
Dalam pidato yang disampaikan pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno menyerukan tiga komando untuk rakyat Indonesia:
Perjuangan dalam Trikora tidak hanya dilakukan oleh militer, tetapi juga melibatkan mobilisasi besar-besaran dari rakyat Indonesia.
Sejumlah besar sukarelawan, baik dari kalangan militer maupun masyarakat sipil, bergabung dalam perjuangan untuk membebaskan Irian Barat.
Mobilisasi rakyat ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Konfrontasi dengan Belanda berlangsung cukup sengit. Pasukan Indonesia terlibat dalam sejumlah pertempuran di wilayah Irian Barat, yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan materi.
Meskipun Indonesia lebih mengutamakan pendekatan diplomasi, operasi militer tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan tersebut.
Serangkaian pertempuran ini menambah beban ekonomi dan sosial bagi negara, namun semangat juang rakyat Indonesia semakin berkobar untuk meraih kemenangan.
Setelah melalui perjuangan yang panjang dan penuh tantangan, Indonesia dan Belanda akhirnya melakukan perundingan pada tahun 1962 di New York.
Perundingan ini berujung pada kesepakatan untuk menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Penyerahan Irian Barat.
Pada 1 Mei 1963, Irian Barat secara resmi menjadi bagian dari Indonesia setelah melalui proses administrasi dan referendum yang melibatkan rakyat Irian Barat.
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Trikora pada 19 Desember menjadi simbol penghormatan terhadap perjuangan besar bangsa Indonesia dalam merebut kembali Irian Barat.
Hari ini tidak hanya sekadar mengenang pertempuran dan pengorbanan, tetapi juga sebagai momen untuk merenungkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan.
Dengan mengingat sejarah ini, masyarakat Indonesia diingatkan akan pentingnya menjaga keutuhan negara dan membela kedaulatan wilayah yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.
Hari Trikora merupakan pengingat bahwa bangsa Indonesia telah melalui berbagai rintangan besar demi mencapai kemerdekaan dan mempertahankan seluruh wilayahnya.
Sejarah Hari Trikora tidak hanya menjadi catatan dalam buku sejarah, tetapi juga pelajaran berharga tentang arti persatuan, kesatuan, dan cinta tanah air. (Shofia)
ADVERTISEMENT