Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Valentine: Asal-usul Perayaan Cinta di Seluruh Dunia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Januari 2025 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Hari Valentine. Foto: Pexels.com/Boris Hamer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Hari Valentine. Foto: Pexels.com/Boris Hamer
ADVERTISEMENT
Sejarah Hari Valentine sering menjadi perbincangan menarik setiap bulan Februari, khususnya menjelang tanggal 14.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini dikenal sebagai hari kasih sayang yang dirayakan di berbagai belahan dunia dengan cara unik dan romantis. Meskipun populer, banyak orang belum memahami asal-usul dan makna sebenarnya dari perayaan ini.

Sejarah Hari Valentine

Ilustrasi sejarah Hari Valentine. Foto: Pexels.com/Esra Korkmaz
Berikut sejarah Hari Valentine, yang mengungkapkan asal-usul dan perkembangan perayaan cinta yang terkenal di seluruh dunia, dikutip dari ppid.serangkota.go.id.
Hari Valentine memiliki akar yang berawal dari kisah St. Valentine, seorang pendeta Kristen yang hidup pada masa Kaisar Claudius II di Roma.
Saat itu, Claudius melarang pernikahan bagi laki-laki muda karena menganggap mereka lebih cocok menjadi prajurit. Namun, St. Valentine tetap menikahkan pasangan secara diam-diam sebagai bentuk pembelaan terhadap cinta sejati.
Tindakan tersebut membuat St. Valentine dihukum mati pada 14 Februari 270 Masehi.
ADVERTISEMENT
Sebelum eksekusinya, ia disebut-sebut menulis surat kepada seorang gadis yang menjadi sahabatnya dan menandatanginya dengan kata-kata “From your Valentine.”
Kisah ini menjadi salah satu dasar mengapa Valentine diidentikkan dengan cinta dan kasih sayang.
Selain itu, Hari Valentine juga dikaitkan dengan Festival Lupercalia, sebuah tradisi Romawi kuno yang dirayakan pada 15 Februari untuk menghormati Faunus, dewa kesuburan, dan Romulus serta Remus, pendiri Roma.
Dalam festival tersebut, pria dan wanita muda dipasangkan melalui undian, yang kemudian diubah menjadi tradisi perayaan kasih sayang oleh Gereja Katolik pada tahun 496 M.
Seiring waktu, tradisi Valentine berkembang dengan berbagai simbol seperti kartu ucapan, cokelat, dan bunga.
Kartu Valentine pertama kali dikenal pada abad ke-15 ketika Duke Charles of Orleans menulis surat cinta untuk istrinya dari penjara.
ADVERTISEMENT
Surat itu dianggap sebagai kartu Valentine tertua dan kini disimpan di British Library. Di abad ke-17, tradisi memberikan cokelat sebagai simbol cinta mulai populer di Eropa dan menyebar hingga Amerika.
Perayaan ini semakin dikenal di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, meskipun dengan cara yang berbeda-beda.
Hari Valentine sering dijadikan momen untuk memberikan hadiah, bunga, atau cokelat kepada orang-orang tercinta sebagai wujud kasih sayang.
Hari Valentine mencerminkan tradisi yang penuh makna dan sejarah panjang yang berkaitan dengan cinta dan hubungan antarmanusia.
Sebagai kesimpulan, sejarah Hari Valentine menjadi pengingat bahwa kasih sayang dapat dirayakan dalam berbagai bentuk, melintasi waktu dan budaya. (Khoirul)