Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Heiho: Tujuan dan Kedudukannya di Indonesia
28 Oktober 2023 22:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah , terdapat berbagai organisasi militer yang dibentuk oleh Jepang saat masa penjajahan. Salah satunya adalah Heiho, yakni pasukan pembantu perang Asia Timur.
ADVERTISEMENT
Heiho pertama kali didirikan pada 1943 dan memiliki jumlah anggota lebih dari 42.000 orang. Heiho sendiri mempunyai kedudukan penting di Indonesia.
Sejarah Heiho dan Kedudukannya
Sejak mengalami kemunduran akibat perang, Jepang memerlukan tambahan tenaga militer untuk menggantikan pasukan yang hancur. Akhirnya, mereka membentuk beberapa organisasi militer di Indonesia.
Salah satu organisasi militer bentukan Jepang yang memiliki posisi paling penting adalah Heiho. Organisasi ini pertama kali dibentuk pada April 1943 dengan anggota lebih dari 42 ribu orang.
Dikutip dari buku Sejarah untuk SMP/MTs, Heiho merupakan pasukan pembantu prajurit Jepang yang ditempatkan langsung dalam struktur militer, seperti Rikugun (AD) dan Kaigun (AL).
Syarat-syarat untuk menjadi anggota Heiho adalah:
ADVERTISEMENT
Mereka yang lolos menjadi anggota Heiho nantinya akan mendapatkan pendidikan militer yang keras, dengan tujuan menguasai berbagai taktik, senjata, dan transportasi perang.
Pelatihan militer ini dipimpin langsung oleh Letnan Yanagawa dan terus berkembang hingga menjadi Seinen Dojo di Tangerang. Seinen Dojo sendiri memiliki kurikulum yang jauh lebih baik.
Walau begitu, dalam praktiknya, Heiho adalah pekerja kasar di dalam satuan militer Jepang. Heiho lebih fokus pada pertahanan, menjaga kamp, hingga membantu tentara di medan perang .
Bahkan, pasukan Heiho sering diikutkan ke dalam medan pertempuran Perang Pasifik yang sebenarnya, seperti di Morotai, Thailand, Filipina, Papua Nugini, Balikpapan, hingga Myanmar.
Pembubaran Heiho
Saat Jepang menyerah kepada Sekutu, setidaknya tercatat ada 42 ribu pasukan Heiho di Angkatan Darat dan Laut. Pada masa itu pula, pasukan Heiho langsung dibubarkan oleh PPKI.
ADVERTISEMENT
Menurut Jenderal AH Nasution, Jepang melakukan pelucutan senjata terhadap Heiho pada tanggal 18, 19, dan 20 Agustus 1945. Setelahnya, Heiho pun dileburkan ke dalam BKR atau Badan Keamanan Rakyat.
Anggota Heiho yang sebelumnya tergabung dalam Kaigun dipindahkan menjadi Angkatan Laut Republik Indonesia , sedangkan Rikugun dipindahkan ke dalam satuan darat BKR.