Konten dari Pengguna

Sejarah High Heels sebagai Simbol Gaya Hidup

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
1 Januari 2025 19:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah high heels. Pexels/Scott Webb
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah high heels. Pexels/Scott Webb
ADVERTISEMENT
Sejarah high heels mencerminkan perjalanan panjang yang menarik, di mana sepatu ini telah bertransformasi dari sekadar alat fungsional menjadi simbol kekuasaan, status sosial, dan ikon mode modern.
ADVERTISEMENT
Sejarah awalnya dikenakan oleh prajurit Persia untuk kebutuhan praktis, high heels kemudian berkembang menjadi penanda hierarki di kalangan bangsawan Eropa.
Dari simbol kekuatan hingga ekspresi gaya hidup, high heels terus berevolusi seiring dengan perubahan budaya dan tren di masyarakat.

Sejarah High Heels, dari Tradisi hingga Tren Global

Ilustrasi Sejarah high heels. Pexels/Alessandro Manzoli
Sejarah high heels mencerminkan bagaimana sepatu ini mengalami transformasi dari sekadar alas kaki menjadi simbol gaya hidup yang ikonis. Awalnya, high heels tidak diciptakan untuk kebutuhan mode.
Berdasarkan jurnal digilib.isi.ac.id, sepatu high heels atau sepatu hak tinggi didefinisikan sebagai alas kaki yang memiliki tumit lebih tinggi dari jari kaki, sepatu ini selalu menghiasi diri.
Pada abad ke-10, high heels dipakai oleh prajurit Persia untuk membantu mereka menunggang kuda dengan lebih stabil. Sepatu ini kemudian diadopsi oleh bangsawan Eropa sebagai tanda status sosial, menandai awal perjalanan high heels ke dunia mode.
ADVERTISEMENT
High heels mulai berkembang pesat di Eropa pada abad ke-17, terutama setelah Raja Louis XIV dari Perancis menggunakan sepatu hak tinggi untuk menunjukkan kekuasaannya.
Hak merah yang menjadi ciri khasnya melambangkan status dan otoritas, sehingga hanya bangsawan tertentu yang diizinkan memakainya. Di masa ini, high heels adalah simbol hierarki dan kemewahan, bukan sekadar penunjang penampilan.
Pengaruh budaya ini terus menyebar, dan pada abad ke-18, high heels mulai digunakan oleh wanita untuk mempertegas status mereka di masyarakat.
Sepatu ini melambangkan kecantikan, kekuatan, dan eksklusivitas, menjadikannya elemen penting dalam mode era tersebut.

Evolusi High Heels di Era Modern

Ilustrasi Sejarah high heels. Pexels/Castorly Stock
High heels semakin menarik ketika memasuki abad ke-20, di mana fungsi dan desainnya mulai beragam. Pada tahun 1950-an, desainer seperti Christian Dior dan Roger Vivier memperkenalkan stiletto, yang segera menjadi ikon gaya feminin.
ADVERTISEMENT
Dengan hak yang lebih ramping dan tinggi, stiletto melambangkan keberanian dan kepercayaan diri. Di era modern, high heels menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia mode, dikenakan oleh selebritas di karpet merah hingga wanita pekerja yang ingin tampil percaya diri.
Meski sempat diperdebatkan terkait kenyamanan dan fungsionalitasnya, high heels tetap bertahan sebagai simbol gaya hidup, menunjukkan bagaimana tren mode dapat merefleksikan nilai sosial.
Sejarah high heels membuktikan bahwa sepatu ini bukan hanya soal gaya, tetapi juga simbol status, kekuatan, dan ekspresi diri. Dari prajurit Persia hingga selebritas modern, high heels terus mengalami evolusi, mencerminkan perubahan budaya dan aspirasi gaya hidup manusia.
Kini, high heels hadir dalam berbagai desain dan fungsi, menyesuaikan kebutuhan dan preferensi individu.
ADVERTISEMENT
Meski terus berevolusi, high heels tetap mempertahankan posisinya sebagai elemen mode yang tidak lekang oleh waktu, sekaligus ikon gaya hidup yang mendunia. (Rahma)