Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Jalan Asia Afrika Bandung dan Fakta Uniknya
2 Januari 2024 23:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Jalan Asia Afrika Bandung dibangun pada masa kolonial Belanda dengan nama Grote Postweg. Jalan Asia Afrika Bandung termasuk jalan bersejarah dengan sepanjang jalan yang dipenuhi aneka kuliner dan banyak berbagai spot sejarah menarik.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui sejarah dan fakta unik Jalan Asia Afrika Bandung, simak uraian berikut!
Sejarah Jalan Asia Afrika Bandung
Rencana pembangunan Jalan Asia Afrika bermula ketika penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18-24 April 1955. Jalan ini dijadikan sebagai ruas protokol paling tua yang berada di Kota Bandung.
Pembangunan Jalan Asia Afrika dilaksanakan pada masa pemerintahan Daendels. Ketika proses pembangunan Jalan Asia Afrika, banyak sekali pribumi yang menjadi korbannya. Diperkirakan sekitar 30.000 jiwa yang menjadi korban saat pembangunan jalan ini.
Fakta Unik Jalan Asia Afrika Bandung
Febriana dan Teguh Amor dalam buku berjudul Telusur Bandung menjelaskan bahwa Jalan Asia Afrika adalah bagian dari Jalan Raya Pos (de Groote Postweg) sepanjang kurang lebih 1.000 km.
ADVERTISEMENT
Jalan Raya Pos menghubungkan Anyer - Batavia - Bogor - Sukabumi - Cianjur - Bandung dan kota-kota sepanjang pantai utara Pulau Jawa ke arah timur sampai Panarukan.
Pembangunan Jalan Raya Pos adalah proyek besar yang dipimpin Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Hermann Willem Daendels dan dibangun antara tahun 1808-1811.
Jalan Asia Afrika sendiri menjadi saksi bagi pembangunan awal di Kota Bandung. Beberapa gedung di jalan ini mempunyai nilai superlatif dan historis, seperti:
Jalan Asia Afrika Bandung melintang secara horizontal, membagi kota Bandung menjadi wilayah utara dan wilayah selatan.
Pada zaman kolonial, wilayah utara adalah zona yang umumnya ditujukan bagi warga Eropa. Sementara, wilayah selatan dialokasikan bagi warga pribumi, seperti Jawa, Sunda, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pembagian itu diterapkan pemerintah kolonial dengan tujuan mempermudah administrasi pemerintahan, yaitu pemerintahan pribumi dan pemerintahan Hindia Belanda yang menjadi ciri khas kota Indies.
Demikianlah penjelasan tentang sejarah Jalan Asia Afrika Bandung. Semoga membantu! (Ek)