Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Jalur Kereta di Indonesia yang Jarang Diketahui
28 Januari 2025 20:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengungkap sejarah jalur kereta di Indonesia yang jarang diketahui menjadi perjalanan menarik ke masa lalu, dimulai dari era kolonial Belanda hingga peran pentingnya dalam perkembangan transportasi modern.
ADVERTISEMENT
Jalur kereta api di Indonesia bukan sekadar sarana pengangkut barang dan penumpang, tetapi juga menjadi saksi bisu perubahan sosial, ekonomi, dan budaya di berbagai wilayah.
Selain itu, revitalisasi jalur kereta lama dan keberadaan museum-museum kereta menjadi upaya nyata untuk melestarikan warisan yang penuh makna ini bagi generasi mendatang.
Sejarah Jalur Kereta di Indonesia
Sejarah jalur kereta di Indonesia memiliki akar yang panjang dan kaya akan cerita, dimulai sejak era kolonial Belanda. Jalur kereta api pertama dibangun pada tahun 1864 di Semarang oleh perusahaan Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Jalur tersebut menghubungkan Semarang ke Tanggung dengan tujuan mendukung transportasi hasil bumi, seperti gula dan kopi, menuju pelabuhan.
Hal ini seperti yang tertulis dalam jurnal journal.unnes.ac.id, sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai dari pembangunan rel pertama Semarang - Tanggung pada tanggal 17 juni 1864 desa Kemijen Semarang.
ADVERTISEMENT
Sejarah jalur kereta mencerminkan perkembangan ekonomi dan peran pentingnya dalam mendorong aktivitas perdagangan pada masa itu.
Salah satu tonggak penting dalam sejarah jalur kereta Indonesia adalah pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa. Jalur pertama yang beroperasi resmi pada tahun 1867 ini dirancang untuk memudahkan distribusi hasil bumi dari pedalaman menuju pelabuhan Semarang.
Selanjutnya, jaringan kereta diperluas hingga mencapai Yogyakarta dan Solo, menjadikan Pulau Jawa sebagai pusat transportasi berbasis rel pada masa itu.
Selain membawa hasil bumi, jalur ini juga digunakan untuk mengangkut penumpang dan mendukung mobilitas penduduk di perkotaan. Jalur kereta di Indonesia tidak hanya terbatas pada Pulau Jawa, tetapi juga merambah Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Di Sumatra, jalur kereta pertama dibangun pada tahun 1894 oleh pemerintah kolonial untuk menunjang aktivitas tambang batu bara di Ombilin, Sumatra Barat.
ADVERTISEMENT
Jalur ini kemudian berkembang hingga mencapai Medan, menjadi penghubung utama untuk kebutuhan industri dan perdagangan di kawasan tersebut.
Dampak Jalur Kereta terhadap Kehidupan Sosial
Selain sebagai sarana transportasi, sejarah jalur kereta yang ada di Indonesia menunjukkan perannya dalam mendukung kehidupan sosial masyarakat.
Jalur kereta memperpendek jarak antardaerah, mempercepat distribusi barang, dan meningkatkan aksesibilitas ke berbagai wilayah terpencil.
Bahkan, hingga saat ini, jalur kereta tetap menjadi salah satu moda transportasi andalan, baik untuk keperluan logistik maupun perjalanan harian masyarakat.
Untuk menjaga sejarah jalur kereta tetap hidup, pemerintah dan berbagai pihak telah melakukan revitalisasi jalur kereta lama serta membangun museum kereta api, seperti Museum Kereta Api Ambarawa.
Langkah ini tidak hanya melestarikan sejarah, tetapi juga mengenalkan nilai-nilai budaya transportasi kepada generasi muda. Sejarah jalur kereta di Indonesia merupakan warisan berharga yang mencerminkan perkembangan ekonomi, teknologi, dan kehidupan sosial.
ADVERTISEMENT
Jalur ini menjadi saksi penting perubahan zaman dan tetap relevan dalam memenuhi kebutuhan transportasi modern. Pelestarian dan pemanfaatannya secara maksimal akan memastikan nilai sejarah ini terus hidup untuk masa depan. (Rahma)