Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Jembatan Merah sebagai Ikon Perjuangan Warga Surabaya
26 Juni 2024 19:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagaimana sejarah selengkapnya? Simak melalui artikel mengenai sejarah Jembatan Merah berikut ini.
Sejarah Jembatan Merah
Jembatan Merah yang menghubungkan jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun yang merupakan pusat perdagangan ini adalah situs bersejarah yang paling terkenal di Surabaya seperti yang ditulis dalam buku Keren: Ubah Mental Kere Ke Mental Keren oleh R. Uminingsih.
Kawasan bisnis Jembatan Merah merupakan daerah perdagangan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono Il dari Mataram dengan Belanda pada 11 November 1743.
Hal serupa yang terjadi pada era VOC, jembatan merah ini begitu vital, karena menjadi sarana perhubungan melewati Kalimas (pecahan Sungai Brantas yang berhulu di Mojokerto) ke arah Gedung Karesidenan Surabaya.
Jembatan Merah dibangun pada masa kolonial Belanda, tepatnya pada abad ke-18. Nama Jembatan Merah sendiri diambil dari warna cat jembatan ini yang dominan merah. Ini adalah ciri khas yang membuatnya mudah dikenali dan menjadi landmark di kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Perubahan fisik Jembatan Merah mulai terjadi sekitar tahun 1890-an, ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu menjadi besi.
Jembatan Merah memainkan peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada bulan November 1945, Jembatan Merah menjadi salah satu lokasi pertempuran sengit antara pejuang kemerdekaan Indonesia dan pasukan Sekutu (terutama Inggris dan Belanda).
Pertempuran Surabaya , yang termasuk dalam rangkaian peristiwa peringatan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November, menjadikan Jembatan Merah sebagai saksi bisu dari semangat juang dan keberanian pemuda Surabaya.
Salah satu peristiwa paling terkenal yang terjadi di dekat Jembatan Merah adalah tewasnya Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, komandan pasukan Inggris, pada 30 Oktober 1945.
Peristiwa tersebut menjadi besar, karena baru pada tanggal tersebut ditandatangani Surat Perjanjian Gencatan Senjata, antara Presiden RI Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn.
ADVERTISEMENT
Kini Jembatan Merah menjadi salah satu ikon budaya dan sejarah kota Surabaya. Di sekitar jembatan terdapat banyak bangunan bersejarah dan pusat perbelanjaan tradisional, seperti Pasar Pabean dan kawasan pecinan.
Demikian adalah sejarah Jembatan Merah yang tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur penghubung, tetapi juga sebagai simbol penting dari sejarah panjang perjuangan dan identitas kota Surabaya. (SP)