Konten dari Pengguna

Sejarah Jumat Agung, Makna, Asal-usul, dan Tradisinya dalam Kekristenan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 April 2025 12:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Jumat Agung. Foto: Unsplash/Alex Noriega
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Jumat Agung. Foto: Unsplash/Alex Noriega
ADVERTISEMENT
Jumat Agung merupakan salah satu perayaan paling suci dan bermakna dalam Kekristenan. Dalam sejarah Jumat Agung, hari ini diperingati sebagai momen wafatnya Yesus Kristus di kayu salib, sebuah peristiwa yang menjadi inti dari iman Kristen.
ADVERTISEMENT
Jumat Agung jatuh pada hari Jumat sebelum Minggu Paskah dan menjadi bagian penting dari rangkaian Pekan Suci.

Sejarah Jumat Agung dan Asal-usulnya

Ilustrasi Sejarah Jumat Agung. Foto: Unsplash/Curdin
Mengutip dari situs uinsa.ac.id, secara historis sejarah Jumat Agung berakar dari penyaliban Yesus yang terjadi sekitar 2.000 tahun lalu di Yerusalem.
Pada ajaran Injil, Yesus dihukum mati oleh otoritas Romawi dan disalibkan di Bukit Golgota. Peristiwa ini berlangsung bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi yang memperingati pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.
Dalam konteks Kristen, makna Paskah mengalami transformasi menjadi simbol penebusan dosa umat manusia melalui pengorbanan Kristus.
Tradisi Jumat Agung ini mencerminkan kesedihan atas kematian Yesus, tetapi juga sarat makna rohani.
Umat Kristiani di berbagai belahan dunia mengenang penderitaan Kristus melalui prosesi Jalan Salib, liturgi khusus, puasa, dan doa.
ADVERTISEMENT
Gereja-gereja biasanya menanggalkan dekorasi dan menciptakan suasana hening, sebagai bentuk penghormatan dan perenungan.

Makna Jumat Agung

Ilustrasi Sejarah Jumat Agung. Foto: Unsplash/Gianna B
Makna teologis dari Jumat Agung begitu dalam dan menyentuh, karena tidak hanya berbicara tentang kematian Yesus, tetapi juga tentang kasih Allah yang melampaui batas.
Peristiwa ini bukanlah akhir dari sebuah kisah, melainkan bagian penting dari rencana keselamatan umat manusia.
Pengorbanan Yesus di kayu salib menjadi lambang cinta kasih Ilahi yang besar dan menjadi dasar bagi pengampunan dosa dalam iman Kristen.
Jumat Agung juga menyampaikan pesan moral yang kuat yaitu tentang kasih tanpa syarat, pengampunan yang tulus, serta harapan akan kehidupan yang kekal.
Melalui penderitaan dan wafat Kristus, umat diajak untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Hari Jumat Agung menjadi momen reflektif untuk meneladani hidup Yesus dalam pengabdian dan pelayanan kepada sesama.
Lebih dari sekadar peringatan duka, Jumat Agung merupakan bagian penting dari rangkaian Pekan Suci yang berpuncak pada perayaan Paskah.
Dari kematian menuju kebangkitan, dari kesedihan menuju sukacita, seluruh perjalanan ini menggambarkan karya penyelamatan Allah yang agung.
Dalam perspektif ini, Jumat Agung tidak hanya menghadirkan kesedihan, tetapi juga menyimpan janji akan kemenangan dan kehidupan yang baru.
Dengan segala nilai spiritual dan tradisi yang mengiringinya, sejarah Jumat Agung terus dikenang dan dimaknai oleh umat Kristen di seluruh dunia sebagai wujud cinta dan pengharapan yang tak pernah padam. (Echi)
ADVERTISEMENT