Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Kabinet Ali Sastroamidjojo 1: Program Kerja dan Kejatuhannya
9 Desember 2023 21:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selama hampir 3 tahun menjabat, kabinet yang dipimpin oleh Ali Sastroamidjoj ini memiliki sejumlah program kerja yang mengesankan, salah satu contohnya melaksanakan politik bebas aktif.
Untuk mengetahui program kerja beserta kejatuhan Kabinet Ali Sastroamidjojo, simak penjelasannya di bawah ini.
Sejarah dan Program Kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo 1
Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia telah mengalami berbagai macam peristiwa. Contohnya adalah pembentukan dan pergantian kabinet hingga puluhan kali.
Saat Ir. Soekarno masih menjadi presiden, masa jabatan kabinet belum ditetapkan sehingga terus terjadi perombakan. Salah satu kabinet yang dibentuk saat itu adalah Kabinet Ali Sastroamidjojo 1.
Dirangkum dari buku Sejarah 3: SMP Kelas IX milik Drs. Anwar Kurnia dan Drs. H. Moh. Suryana, Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dibentuk pada 31 Juli 1953 setelah mengalami krisis pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Sebagai kabinet yang mendapat dukungan dari PNI dan NU, Kabinet Ali Sastroamidjojo memiliki program kerja yang ambisius. Apa saja? Berikut ini daftarnya:
Melalui program kerjanya ini, Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 berhasil mencapai sejumlah prestasi, di antaranya mempersiapkan penyelenggaraan pemilu untuk pertama kalinya.
Tidak hanya itu, Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 juga berhasil menciptakan sistem ekonomi baru bersama pengusaha Cina yang dikenal sebagai Ali-Baba.
Kejatuhan Kabinet Ali Sastroamidjojo 1
Walaupun berhasil membuat prestasi gemilang, Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 hanya mampu bertahan selama hampir 3 tahun saja. Hal ini disebabkan oleh beberapa anggota parlemen yang mengajukan mosi tidak percaya terhadap pergantian pemimpin Angkatan Darat.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dianggap tidak mampu menyelesaikan pertikaian yang terjadi antara pemerintah dan TNI-AD. Akibatnya, Ali Sastroamidjojo harus menyerahkan mandatnya kepada Soekarno pada 24 Juli 1955.
Meski begitu, Kabinet Ali Sastroamidjojjo 1 tetap diingat oleh masyarakat sebagai salah satu kabinet yang berambisi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. (RN)