Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Kabupaten Pemalang, Perjalanan Panjang dari Zaman Dulu hingga Sekarang
25 Februari 2025 22:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wilayah ini pernah menjadi bagian dari berbagai kerajaan besar yang berpengaruh di Nusantara. Perkembangannya terus berlanjut hingga akhirnya menjadi sebuah kabupaten dengan struktur pemerintahan yang baik.
Sejarah Kabupaten Pemalang
Sejarah Kabupaten Pemalang dapat ditelusuri sejak masa prasejarah, dibuktikan dengan berbagai temuan arkeologis seperti punden berundak dan patung Ganesa.
Pada masa Hindu-Buddha, wilayah ini berkembang sebagai bagian dari kerajaan-kerajaan besar di Jawa.
Penyebaran Islam juga memberikan pengaruh besar, terbukti dengan adanya makam tokoh Islam seperti Syech Maulana Maghribi dan Sayyid Ngali.
Mengutip dari pemalangkab.go.id, berikut adalah sejarah lengkap dari Kabupaten Pemalang yang wajib diketahui.
Pada abad XVI, Pemalang disebut dalam catatan Rijklof Van Goens sebagai salah satu dari 14 daerah merdeka di Jawa. Namun, kemerdekaan berakhir setelah Mataram menaklukkan wilayah tersebut di bawah kepemimpinan Senopati dan Panembahan Sedo Krapyak.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, Pemalang menjadi bagian dari kekuasaan Mataram dan dikelola sebagai wilayah strategis.
Pada abad XVII, Sunan Amangkurat II mengangkat Ingabehi Subajaya sebagai bupati Pemalang setelah Perang Trunajaya berakhir dengan bantuan VOC pada 1678.
Seiring berjalannya waktu, Pemalang menjadi pusat aktivitas perdagangan dan pertanian di jalur pantai utara Jawa. Komoditas seperti padi, kopi, tembakau, dan kacang menjadi hasil utama yang mendukung perekonomian wilayah ini.
Selama Perang Diponegoro (1825–1830), sejarah Kabupaten Pemalang mencatat peran penting wilayah ini sebagai basis perjuangan.
Beberapa pejabat lokal terlibat dalam konflik antara Diponegoro dan Belanda, baik sebagai pendukung perjuangan maupun pihak yang bekerja sama dengan kolonial.
Setelah perang usai, Belanda semakin menguatkan kontrol atas wilayah ini dengan membagi Pemalang ke dalam beberapa distrik di bawah Karisidenan Pekalongan.
ADVERTISEMENT
Pusat pemerintahan Kabupaten Pemalang mengalami perpindahan beberapa kali. Awalnya, pemerintahan berada di Desa Oneng, lalu berpindah ke Ketandan, sebelum akhirnya menetap di lokasi yang sekarang dekat Alun-Alun Kota Pemalang.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Pemalang tetap mempertahankan statusnya sebagai kabupaten dan terus berkembang dalam berbagai aspek sosial, ekonomi, dan pemerintahan.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah Kabupaten Pemalang, tanggal 24 Januari 1575 ditetapkan sebagai Hari Jadi Pemalang.
Keputusan ini diresmikan melalui Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1996 dan menjadi simbol perjalanan panjang Kabupaten Pemalang sebagai bagian dari sejarah bangsa Indonesia.
Secara keseluruhan, sejarah Kabupaten Pemalang mencerminkan perjalanan panjang dari masa kerajaan hingga era modern, dengan berbagai perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang membentuk identitas wilayah ini. (Khoirul)
ADVERTISEMENT