Konten dari Pengguna

Sejarah Kalender Masehi, Mulai dari Kalender Julian ke Masa Kini

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 Desember 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah kalender masehi, Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah kalender masehi, Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Sejarah kalender Masehi merupakan sebuah informasi yang banyak dicari saat tahun baru. Kalender Masehi yang digunakan saat ini adalah hasil perjalanan panjang dari sistem penghitungan waktu yang terus berevolusi sepanjang sejarah.
ADVERTISEMENT
Kalender Masehi dikenal juga sebagai Kalender Gregorian. Kalender ini diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 untuk menggantikan Kalender Julian yang digunakan sebelumnya.

Sejarah Kalender Masehi

Sejarah kalender masehi,Pexels/Bich Tran
Terdapat berbagai kisah mengenai pergantian kalender Julian ke kalender Masehi saat ini. Inilah sejarah kalender Masehi, mulai dari kalender Julian ke masa kini berdasarkan situs web timeanddate dan britannica.com.

1. Sejarah Awal Kalender Masehi

Sejarah awal kalender masehi dimulai dari Kalender Julian yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM. Kalender ini terus mengalami penyempurnaan hingga menjadi Kalender Gregorian di bawah kepemimpinan Paus Gregorius XIII pada tahun 1582.
Penyempurnaan ini mencerminkan upaya manusia untuk menyelaraskan waktu dengan pergerakan astronomi. Perubahan kalender tidak hanya melibatkan perhitungan matematis, tetapi juga tantangan sosial dan politik yang mengiringinya.
ADVERTISEMENT

2. Kalender Julian

Kalender Julian diterapkan oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM. Kalender ini menetapkan tahun dengan total 365 hari dan satu hari tambahan setiap empat tahun (tahun kabisat), yang berarti rata-rata 365,25 hari per tahun.
Penetapan kalender ini melebihi tahun matahari sebenarnya sekitar 11 menit dan 14 detik. Hal ini menyebabkan pergeseran sekitar satu hari setiap 128 tahun.
Pada abad ke-16, pergeseran tersebut mengakibatkan ketidakselarasan sekitar 10 hari antara kalender dan ekuinoks. Pergeseran itu juga memengaruhi penjadwalan perayaan Kristen yang penting seperti Paskah.

2. Reformasi Gregorian

Untuk mengatasi masalah ini, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian pada tahun 1582. Reformasi ini melibatkan penyesuaian tahun kabisat, dan penyesuaian ulang tanggal.
Paus Gregorius memodifikasi sistem tahun kabisat sehingga hanya tahun yang habis dibagi 400 yang menjadi tahun kabisat. Perhitungan ini menghasilkan panjang tahun rata-rata 365,2425 hari, yang sangat sesuai dengan tahun matahari.
ADVERTISEMENT
Paus Gregorius juga memajukan kalender 10 hari untuk menyesuaikan dengan ekuinoks. Misalnya, Kamis, 4 Oktober 1582, diikuti oleh Jumat, 15 Oktober 1582, di negara-negara yang mengadopsi reformasi.

3. Penerapan dan Transisi

Penerapan kalender Gregorian sangat bervariasi di berbagai wilayah. Negara-negara Protestan dan Ortodoks banyak yang awalnya menolak karena perbedaan agama.
Perbedaan menyebabkan penerapan kalender Gregorian dilakukan secara bertahap selama beberapa abad berikutnya. Berikut adalah negara-negara yang menerapkan kalender Gregorian.

4. Penggunaan Modern

Saat ini, kalender Gregorian menjadi standar internasional untuk penggunaan sipil. Kalender ini memfasilitasi komunikasi, perdagangan, dan pencatatan waktu global.
ADVERTISEMENT
Sejarah kalender Masehi dimulai dari penerapan kalender Julian hingga penerapan kalender Gregorian. Penerapannya yang luas membuktikan keefektifannya dalam mencerminkan revolusi Bumi mengelilingi Matahari secara akurat.