Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Kampung Naga Beserta Ciri Khasnya
12 Januari 2024 23:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada berbagai versi yang menceritakan tentang sejarah Kampung Naga.
Dikutip dari buku Horizon IPS oleh Sudjatmoko Adisukarjo, Kampung Naga merupakan sebuah kampung yang terletak di Jawa Barat, yaitu antara Tasikmalaya dan Kota Garut. Di sana tinggal sekelompok masyarakat Naga yang merupakan bagian dari suku Sunda.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana sejarah dan ciri khas dari Kampung Naga?
Sejarah Kampung Naga
Ada berbagai versi yang menceritakan tentang sejarah Kampung Naga. Dalam versi pertama, diceritakan bahwa Kampung Naga bermula dari masa kewalian Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah.
Sunan Gunung Jati mempunyai seorang abdi yang bernama Singaparna. Tugas dari Singaparna adalah menyebarkan Islam di bagian barat. Ia kemudian sampai di wilayah Neglasari.
Sampai di sana, Singaparna mendapat sambutan baik dari penduduk setempat. Bahkan, ia mendapat julukan sebagai Sembah Dalem Singaparna. Sampai suatu hari, Singaparna bersemedi dan mendapat petunjuk untuk mendiami tempat di Desa Neglasari.
Singaparna lalu mendirikan Bangunan Bumi Ageung yang menjadi tempat tinggal pertama di sana. Daerah itu lalu dikenal sebagai Kampung Naga. Namun, Kampung Naga sendiri tidak yakin dengan kebenaran versi tersebut.
ADVERTISEMENT
Versi kedua dijelaskan oleh penduduk yang tinggal di Kampung Naga. Menurut mereka, sejarah Kampung Naga tertulis di daun lontar. Konon, pada 1950an atau saat DI/TII, Kampung Naga dibakar habis oleh pemimpin DI/TII, Kartosuwiryo.
Akibatnya, berbagai dokumen yang menjelaskan tentang Kampung Naga turut terbakar. Sang juru kunci setempat mengatakan Kampung Naga kini sudah susah dilacak.
Pasalnya, dahulu orang tua di Kampung Naga tidak terbuka memberi informasi tentang asal usul leluhur mereka.
Ciri Khas Kampung Naga
Masyarakat di Kampung Naga mengatakan mereka beragama Islam karena menyebarnya ajaran pada abad ke-17 ditambah kerajaan Islam yang menyebar di Jawa Timur. Sejak itu, mereka melakukan kegiatan, seperti pengajian.
Walaupun agama Islam sudah berkembang pesat di Kampung Naga, namun kepercayaan masyarakat tentang makhluk halus masih kuat dipegang. Mereka mempercayai jurig cai, yaitu sosok mahkluk halus yang tinggal di air atau suangai.
ADVERTISEMENT
Ciri khas Kampung Naga lainya, yaitu masyarakat di sana masih memegang adat istiadat dari sang nenek moyang. Mereka menjalankan sistem kepemimpinan formal dan nonformal.
Kepemimpinan formal adalah kepemimpinan yang ada dalam struktur organisasi desa, yaitu RT dan RK. Sedangkan, kepemimpinan nonformal merupakan khusus memimpin adat istiadat yang berlaku.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai sejarah Kampung Naga dan ciri khasnya.(LAU)