Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Kartini: Perjalanan Hidup beserta Pemikirannya
22 April 2024 21:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
R.A. Kartini adalah salah satu pahlawan nasional yang bergerak dalam bidang emansipasi perempuan. Sejarah Kartini bermula dari tanggapannya melihat kondisi pendidikan di Indonesia yang memprihatinkan, khususnya bagi perempuan.
ADVERTISEMENT
Kholisoh dalam Konsep Pendidikan Perempuan RA Kartini dalam Buku Habis Gelap Terbitlah Terang banyak menuangkan pemikirannya tentang perempuan dalam buku maupun publikasi di surat kabar.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai sejarah Kartini, simak selengkapnya di artikel berikut.
Sejarah Kartini
Indonesia memiliki banyak pahlawan nasional perempuan, salah satunya adalah R.A. Kartini. Sejarah Kartini bermula dari kehidupannya di Jepara, Jawa Tengah. Dirinya lahir pada 21 April 1879 dari keluarga bangsawan.
Pada 1885, Kartini mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) yang setara dengan SD. Pada zaman dahulu, hanya anak-anak dari keluarga bangsawan atau pejabat pemerintah saja yang memperoleh kesempatan untuk menempuh pendidikan.
Sayangnya, dirinya tidak mendapatkan izin dari ayahnya untuk melanjutkan pendidikan dan diminta tetap menjadi putri bangsawan sejati.
ADVERTISEMENT
Memiliki Hobi Membaca
Setelah ayahnya meminta agar Kartini tetap di rumah, dirinya pun mengumpulkan buku-buku untuk dibaca di rumah. Hal ini menumbuhkan hobi membaca dalam dirinya.
Melalui buku-buku yang dibacanya, tumbuh rasa ketertarikan dengan cara berpikir wanita Eropa, sehingga dirinya ingin memajukan kehidupan wanita Indonesia. Kartini menyadari bahwa wanita memiliki hak untuk berilmu dan berkarier.
Akhirnya, Kartini mengajak teman-teman wanitanya untuk diajarkan cara menulis, membaca, maupun ilmu yang dimilikinya lainnya. Dirinya juga tak berhenti menulis surat kepada temannya yang sedang di Belanda serta terus membaca buku.
Pasca Kartini menikah, dirinya mendapatkan dukungan dari suaminya untuk mendirikan sekolah wanita. Sayangnya, tak berselang lama kemudian, Kartina meninggal di usia muda, yakni 25 tahun pada 17 September 1904.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Yayasan Kartini pun membangun Sekolah Kartini di tahun 1912. Sekolah tersebut tersebar di sejumlah daerah.
Pemikiran R.A. Kartini
R.A. Kartini dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita yang melahirkan banyak pemikiran cemerlang terhadap kondisi perempuan di Indonesia.
Dalam salah satu surat Kartini yang ditulis untuk temannya di Belanda, dirinya mengatakan bahwa gadis di Indonesia masih memiliki keterbatasan untuk menempuh pendidikan karena belenggu tradisi.
Bukan hanya itu, Kartini juga menuliskan keinginannya untuk menjadi wanita maju selayaknya orang-orang Eropa. Kartini bahkan juga menulis keprihatinannya terkait pria yang sering bertindak semena-mena terhadap wanita.
Demikian sederet informasi mengenai sejarah Kartini dan pemikirannya. [ENF]