Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Kebudayaan Melayu, Perjalanan, dan Perkembangannya
21 Februari 2025 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah kebudayaan Melayu merupakan cerminan perjalanan panjang peradaban yang kaya akan nilai, tradisi, dan kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs disbud.kepriprov.go.id, kebudayaan Melayu merupakan salah satu pilar penopang kebudayaan nasional khususnya dan kebudayaan dunia umumnya, di samping aneka budaya lainnya.
Sejarah Kebudayaan Melayu
Dikutip dari jurnal Sejarah Kebudayaan Melayu, Tri Tarwiyani, (88-90), dalam sejarah kebudayaan Melayu, kebudayaan Melayu dalam arti sempit adalah kebudayaan Melayu yang terdapat dalam daerah tertentu seperti Melayu Medan, Melayu Riau, Melayu Betawi, dan Melayu Palembang (Samin, 2008).
Budaya Melayu adalah akal budi orang Melayu yang mengandung fungsi, etika, substansi, dan artistik yang khas dan dapat dikenali (Ahmad, 2003).
Identitas masyarakat Melayu diketahui ditopang oleh 4 fase sejarah. Keempat fase sejarah tersebut, yakni fase pra Hindu-Buddha, fase Hindu-Buddha, fase Islam, dan fase kolonialisme.
Pengertian fase pra Hindu-Buddha adalah fase masyarakat Melayu yang dikenal dengan ‘Proto Melayu’ dengan perkiraan angka tahun 3000 tahun sebelum Masehi.
ADVERTISEMENT
Fase kedua, fase Hindu-Buddha, diketahui terjadi ketika masyarakat Melayu kuno menjalin hubungan dengan bangsa India yang diperkirakan terjadi sekitar abad ke-3 Masehi melalui jalur perdagangan.
Dalam sejarah kebudayaan Melayu, pengaruh budaya Hindu-Buddha terlihat dalam seni arsitektur, upacara adat, dan bahasa (Al Mudra, 2000).
Fase Islam dimulai ketika agama Islam masuk ke wilayah Nusantara sejak sekitar abad ke-11 dan berkembang semakin cepat pada abad ke-13 melalui jalur perdagangan.
Keempat fase ini disebutkan secara tidak langsung telah membentuk identitas dan kepribadian masyarakat Melayu.
Secara umum, perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan Melayu dapat digambarkan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Sejarah kebudayaan Melayu tidak hanya menjadi warisan berharga bagi masyarakatnya, tetapi juga bagian penting dari khazanah budaya dunia.
Dengan terus melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budayanya, generasi mendatang dapat memahami dan menghargai kekayaan warisan leluhur yang telah membentuk jati diri bangsa Melayu.(Mey)