Konten dari Pengguna

Sejarah Kelahiran Partai Nasional Indonesia Sebelum Kemerdekaan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Juli 2023 23:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Kelahiran Partai Nasional Indonesia. Foto: dok. Unsplash/Bisma Mahendra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Kelahiran Partai Nasional Indonesia. Foto: dok. Unsplash/Bisma Mahendra
ADVERTISEMENT
Sejarah kelahiran Partai Nasional Indonesia merupakan salah satu sejarah penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia. Partai ini didirikan oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
ADVERTISEMENT
Selama masa awal pendiriannya, Partai Nasional Indonesia sempat mengalami pemboikotan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Sejarah pendirian Partai Nasional Indonesia selengkapnya akan dibahas dalam artikel ini.

Mengenal Sejarah Kelahiran Partai Nasional Indonesia Sebelum Kemerdekaan

Ilustrasi Sejarah Kelahiran Partai Nasional Indonesia. Foto: dok. Unsplash/Mufid Majnun
Partai Nasional Indonesia merupakan salah satu organisasi kebangsaan pada masa pergerakan nasional.
Pada masa pergerakan nasional, golongan terpelajar mempelopori berdirinya berbagai organisasi. Dengan adanya pendirian organisasi pergerakan nasional, kesadaran kebangsaan ikut tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat.
Dalam buku berjudul Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI yang disusun oleh Dr. Abdurakhman, S.S., M.Hum.; Arif Pradono, S.S., M.I.Kom. (2019: 102), disebutkan bahwa PNI atau Partai Nasional Indonesia didirikan pada 4 Juli 1927 atas inisiasi Ir. Soekarno.
ADVERTISEMENT
Dalam masa pendiriannya Partai Nasional Indonesia memiliki anggota yang sebagian besar berasal dari Algemeene Studie Club Bandung.
Tujuan pendirian PNI adalah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia melalui asas berdikari dan nonkooperasi. Ir. Soekarno kemudian dinobatkan sebagai ketua PNI sekaligus penarik massa. Hal ini karena Soekarno dikenal sebagai sosok yang pandai berorasi.
Namun dalam masa pendiriannya, Partai Nasional Indonesia kemudian dianggap pemerintah Kolonial Belanda sebagai organisasi radikal. Hal ini disebabkan karena PNI terlihat sangat progresif. Hal tersebut membuat Soekarno dan tokoh-tokoh PNI ditangkap oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Adanya penangkapan Soekarno dan tokoh-tokoh penting PNI membuat kegiatan dalam PNI mengalami penurunan. Kemudian posisi pimpinan PNI digantikan oleh Mr. Sartono. Namun pada 1931, Sartono membubarkan PNI dan menggantinya dengan Partai Indonesia atau Partindo.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Sartono tetap meneruskan perjuangan PNI dengan menjadikan Partindo sebagai partai massa.
Hal tersebut tidak disetujui Mohammad Hatta lalu ia membentuk PNI Baru bersama Soetan Sjahrir. Setelah Soekarno berhasil dibebaskan dari penjara, Soekarno bergabung dengan Partindo.
Adanya PNI Baru dan Partido rupanya tetap dianggap sebagai organisasi berbahaya oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Hal ini membuat Soekarno kembali ditangkap dan diasingkan ke Ende, Flores pada 1933. Mohammad Hatta dan Soetan Sjahrir juga ikut diasingkan ke Banda Neira pada 1934.
Demikian pembahasan lengkap mengenai sejarah pendirian Partai Nasional Indonesia sebelum kemerdekaan. (DAP)