Konten dari Pengguna

Sejarah Kerajaan Cirebon Islam: Kronologi Perkembangan dan Peninggalannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 April 2024 21:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah kerajaan cirebon islam. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah kerajaan cirebon islam. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam di Pulau Jawa yang berdiri antara abad ke-15 hingga 17. Sejarah Kerajaan Cirebon Islam diawali dari sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial, pada masa kejayaannya, Kerajaan Cirebon Islam pernah menjadi pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran. Hal ini karena Kerajaan Cirebon terletak di pantai utara Jawa, antara perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Sejarah Kerajaan Cirebon Islam

Ilustrasi sejarah kerajaan cirebon islam. Sumber: pixabay
Cirebon pada mulanya merupakan sebuah dukuh kecil yang dibangun Ki Gedeng Tapa. Dengan dukungan pelabuhan yang sudah ramai, wilayah ini berkembang menjadi kota besar di Jawa bagian pesisir utara.
Saat Ki Gedeng Tapa sudah wafat, cucunya yang bernama Walangsungsang mendirikan istana Pakungwati dan membentuk pemerintahan di Cirebon. Pihak yang dianggap sebagai pendiri Kesultanan Cirebon adalah Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana.
Usai menunaikan ibadah haji menjadi dikenal sebagai Haji Abdullah Iman dan tampil sebagai raja Cirebon pertama yang aktif menyebarkan agama Islam kepada rakyatnya.
ADVERTISEMENT

Asal Usul Agama Islam dan Masa Kejayaan Kerajaan Cirebon

Syarif Hidayatullah berperan besar untuk penyebaran agama Islam di Cirebon. Pada masa pemerintahannya banyak menaklukkan daerah di Pulau Jawa untuk kepentingan politik dan menyebarkan ajaran Islam.
Beberapa wilayah yang berhasil dikuasai diantaranya Banten, Sunda Kelapa, dan Rajagaluh. Sementara di bidang perekonomian, Sunan Gunung Jati lebih berfokus pada perdagangan dengan berbagai bangsa, seperti Campa, Malaka, India, Cina, hingga Arab.
Sunan Gunung Jati kemudian diyakini menjadi pendiri dinasti raja-raja Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten serta penyebar agama Islam di wilayah Jawa Barat.

Keruntuhan Kerajaan Cirebon

Runtuhnya Kerajaan Cirebon dimulai tahun 1666 di masa pemerintahan Panembahan Ratu II atau Pangeran Rasmi. Penyebab keruntuhan dilatarbelakangi fitnah dari Sultan Amangkurat I, penguasa Mataram yang juga mertua dari Panembahan Ratu II.
ADVERTISEMENT
Sultan Amangkurat I memanggil Panembahan Ratu II ke Surakarta lalu menuduhnya telah bersekongkol dengan Banten untuk menjatuhkan kekuasaannya di Mataram. Akibatnya, Panembahan Ratu diasingkan hingga wafat di Surakarta pada 1667.
Setelah Panembahan Ratu II wafat, kekosongan pemerintahan Kerajaan Cirebon diambil alih oleh Mataram. Pengambilalihan sepihak ini memicu amarah dari Sultan Ageng Tirtayasa yang berkuasa di Banten.
Setelah itu, Kesultanan Cirebon terpecah menjadi tiga bagian yang menandai runtuhnya Kerajaan Cirebon, karena keadaan semakin diperkeruh dengan politik adu domba dari VOC.

Peninggalan Kerajaan Cirebon

Berikut ini adalah beberapa peninggalan dari Kerajaan Cirebon Islam:
Demikian penjelasan sejarah Kerajaan Cirebon Islam. (ARH)