Sejarah Kerajaan Kahuripan beserta Raja-Raja yang Pernah Memimpinnya

Ilustrasi Sejarah Kerajaan Kahuripan. Foto: dok. Elisabeth Morin (Unsplash)

Kerajaan Kahuripan dikenal sebagai salah satu kerajaan yang sempat berdiri di Indonesia. Sama dengan kerajaan pada umumnya, Kerajaan Kahuripan mengalami sejarah panjang yang penting untuk kita ketahui. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Kerajaan Kahuripan, Berikut ini pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Sejarah Kerajaan Kahuripan

Ilustrasi Sejarah Kerajaan Kahuripan. Foto: dok. Sebastian Staines (Unsplash)

Indonesia sebelum masa kemerdekaan terdiri dari berbagai kerajaan dengan raja-raja yang berdaulat di dalamnya. Salah satu kerajaan yang sempat berdiri di Indonesia adalah Kerajaan Kahuripan. Kerajaan ini memiliki corak agama Hindu Budha yang juga memiliki sejarah panjang dalam pendiriannya.

Sejarah Kerajaan Kahuripan secara lengkap dipaparkan dalam buku berjudul Pasang Surut Runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha dan Bangkitnya Kerajaan Islam di Nusantara yang disusun oleh Rizem Aizid (2022: 69).

Tertulis dalam buku tersebut bahwa Kerajaan Kahuripan adalah kerajaan bercorak Hindu Budha di Nusantara yang didirikan oleh keturunan Kerajaan Medang, bernama Airlangga.

Kerajaan Kahuripan berdiri pada 1009 M dan secara de facto melanjutkan kejayaan Kerajaan Medang yang runtuh pada 1006 M. Raja Airlangga menjadi raja pertama dan satu-satunya raja yang memerintah kerajaan ini, mulai dari tahun 1009 M sampai 1042 M.

Raja Airlangga diberi gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Meski disebut sebagai penerus Kerajaan Medang, Airlangga mengubah nama kerajaan ini menjadi Kerajaan Kahuripan yang berarti kehidupan.

Sejarah berdirinya Kerajaan Kahuripan bermula sejak Kerajaan Sriwijaya dikalahkan oleh Rajendra Coladewa yang merupakan Raja Colamandala dari India pada 1023. Airlangga kemudian membangun kembali kejayaan Wangsa Isyana dan menaklukan Pulau Jawa.

Kerajaan mulai mengalami keruntuhan sebab sang putri mahkota yang bernama Sanggramawijaya Tunggadewi yang tidak mau menggantikan Airlangga sebagai raja.

Dalam prasasti Cane dan prasasti Turun Hyang disebutkan bahwa Sanggramawijaya Tunggadewi lebih memilih untuk menghabiskan hidup dengan bertapa dibandingkan memimpin kerajaan.

Sebab itu, tahta Kerajaan kahuripan jatuh kepada dua adiknya. Namun karena mereka sama-sama menginginkan tahta tersebut, Kerajaan Kahuripan dibagi dua menjadi Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kadiri.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya perang saudara. Peristiwa pembelahan Kerajaan Kahuripan tercatat dalam Serat Calon Arang, Nagarakretagama, dan prasasti Turun Hyang II. Pembelahan Kerajaan Kahuripan ditentukan berdasarkan ketentuan:

Sejarah Kerajaan Kahuripan beserta raja yang memimpinnya dapat kita jadikan sebagai pengetahuan tambahan yang bermanfaat, khususnya dalam mengenal kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia. (DAP)