Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Kerajaan Malaka yang Patut Diketahui
29 November 2023 20:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, Kerajaan Malaka terletak di dekat Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Meskipun begitu, sejarah Kerajaan Malaka tergolong singkat sebelum akhirnya dikuasai Portugis.
ADVERTISEMENT
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai sejarah Kerajaan Malaka yang berdiri pada abad ke-14.
Sejarah Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka merupakan kerajaan Islam kedua di Asia Tenggara. Kerajaan ini cepat berkembang, bahkan mengambil alih pelayaran dan perdagangan dari Kerajaan Samudera Pasai.
Berdasarkan Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas VII SMP yang ditulis oleh Mamat Ruhimat, dkk, Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara setelah berhasil meloloskan diri dari serangan Majapahit dan Berling di Tumasik.
Tahun 1400, Malaka merupakan kampung kecil yang penduduknya terdiri dari nelayan dan bajak laut. Di Selat Malaka, Parameswara menemukan pelabuhan yang disinggahi kapal-kapal.
Berkat bantuan pelaut dan orang Melayu yang datang dari Palembang, Parameswara membangun pemukiman besar dan berhasil membangun pelabuhan internasional.
ADVERTISEMENT
Selat Malaka merupakan jalur pelayaran dan perdagangan terpenting di masa itu. Melalui Selat Malaka, hasil bumi seperti rempah-rempah dari seluruh pelosok Nusantara dibawa ke Cina dan India.
Rempah-rempah yang diperdagangkan yaitu cengkeh, lada, dan pala. Terutama Gujarat, mereka melakukan hubungan langsung dengan Malaka.
Sejak tahun 1403, Kerajaan Malaka memang sudah berhubungan langsung dengan berbagai bangsa. Semakin lama, Malaka semakin maju dan besar sehingga menjadi kota dagang yang terkenal.
Dalam rangka meningkatkan aktivitas perdagangan, Parameswara menganut agama Islam pada usia 71 tahun dengan gelar Sultan Iskandar Syah.
Setelah Parameswara meninggal, posisi sultan digantikan oleh putranya, yaitu Sultan Muhammad Iskandar Syah dengan masa kepemimpinan antara 1424-1444.
Selanjutnya, pada masa Sultan Muzaffar Syah di tahun 1450-1458, Malaka memerintahkan penyusunan hukum-hukum Malaka selama pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Malaka mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah antara 1459-1477. Malaka tidak hanya berfungsi sebagai perdagangan saja, melainkan untuk menyebarkan agama Islam melalui jalur perdagangan tersebut.
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka berhasil menguasai Kedah, Pahang, Terengganu, dan sejumlah daerah di Sumatera.
Selat Malaka menjadi gerbang keluar masuknya para pedagang untuk melakukan kegiatan ekonomi. Kemudian, Sultan Mahmud Syah merupakan penguasa terakhir Kesultanan Malaka pada tahun 1488-1511.
Kerajaan Malaka akhirnya runtuh setelah berhasil dikuasai Portugis di tahun 1511. Itulah sejarah Kerajaan Malaka yang patut diketahui. (SP)