news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sejarah Keraton Yogyakarta dan Gaya Arsitektur Bangunannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
4 Januari 2024 22:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Keraton Yogyakarta. Sumber: Fuad Najib/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Keraton Yogyakarta. Sumber: Fuad Najib/pexels.com
ADVERTISEMENT
Keraton Yogyakarta adalah istana Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang berada di kawasan Yogyakarta. Sejarah Keraton Yogyakarta ini berkaitan dengan hasil Perjanjian Giyanti dan dibangun semasa kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono I.
ADVERTISEMENT
Elvandari dalam Uniknya Keraton Ngayogyakarta sebagai Daya Tarik Wisata Sejarah di Yogyakarta menyebutkan bahwa Keraton Yogyakarta ini menggunakan gaya arsitektur bangunan Jawa.
Untuk mengetahui informasi berkaitan dengan sejarah Keraton Yogyakarta, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Sejarah Keraton Yogyakarta

Ilustrasi sejarah Keraton Yogyakarta. Sumber: Farano Gunawan/pexels.com
Sejarah Keraton Yogyakarta bermula dari masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono I yang berdiri usai pelaksanaan Perjanjian Giyanti pada 1755. Adapun lokasi Keraton Yogyakarta adalah bekas pesanggrahan yang kala itu bernama Garjitawati.
Pesanggrahan adalah tempat istirahat untuk iring-iringan jenazah raja Mataram yang hendak dimakamkan di wilayah Imogiri. Sejarah lain menyebutkan bahwa lokasi Keraton Yogyakarta semula adalah mata air yang berada di tengah hutan Beringan.
Sebelum tinggal di Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono I tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang. Wilayah tersebut kini bagian dari Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
ADVERTISEMENT

Gaya Arsitektur Keraton Yogyakarta

Dari segi arsitektur, Keraton Yogyakarta mempunyai 7 kompleks bangunan, yaitu Balairung Utara (Siti Hinggil Ler), Kamandhungan Utara (Kamandhungan Ler), Sri Manganti, Kamagangan, Kedhaton, Kamandhungan Selatan ( Kamandhungan Kidul), serta Balairung Selatan (Siti Hinggil Kidul).
Dalam perkembangannya, Keraton Yogyakarta menjadi kompleks kegiatan budaya sekaligus tempat tinggal Sri Sultan Hamengkubuwono beserta keluarga, sehingga tidak semua kompleksnya terbuka untuk umum.
Gaya arsitektur Keraton Yogyakarta ini dirancang langsung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I. Bangunannya pun bukan sekadar mengandung gaya arsitektur Jawa, tetapi juga dipengaruhi oleh gaya bangunan China, Belanda, serta Eropa.
Bagian bangunan pokok serta desain dasar tata ruang Keraton Yogyakarta selesai sekitar tahun 1755-1756. Di bagian belakang Keraton Yogyakarta terdapat Alun-Alun Kidul serta Plengkung Nirbaya.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, bagian kompleks depan Keraton Yogyakarta terdapat Gerbang Utama atau Gladhak-Pangurakan, Alun-Alun Ler, serta Masjid Gedhe.
Demikian informasi lengkap berkaitan dengan sejarah Keraton Yogyakarta dan gaya arsitekturnya. [ENF]