Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Keruntuhan Kerajaan Ternate, Apa Penyebabnya?
12 Juni 2023 22:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah keruntuhan Kerajaan Ternate mulai terlihat ketika Sultan Baabullah meninggal pada tahun 1583 Masehi. Kerajaan ini mengalami guncangan luar biasa sebelum benar-benar runtuh.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Bank Soal IPS oleh Uly Amalia, dkk., Kerajaan Ternate terletak di Maluku Utara. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-16 Masehi dan menjadi salah satu dari dua kerajaan Islam paling besar di tanah Maluku.
Kerajaan Ternate meraih masa kejayaannya di bawah kepemimpinan Sultan Baabullah. Maka tak heran jika meninggalnya sang sultan memberi dampak luar biasa hingga menyebabkan keruntuhan. Berikut penjelasan lengkap mengenai sejarah keruntuhannya.
Sejarah Keruntuhan Kerajaan Ternate
Kerajaan Ternate berawal dari empat kampung yang setiap kampungnya dipimpin oleh kepala marga atau Momole. Keempat kampung kemudian sepakat untuk membuat kerajaan dengan Momole Ciko menjadi rajanya.
Momole Ciko yang resmi menjabat sebagai raja pertama Kerajaan Ternate mendapat gelar Baab Mashur Malamo sejak tahun 1257 Masehi.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-15 Masehi, perdagangan rempah di tanah Maluku semakin ramai. Pedagang dari berbagai wilayah berdatangan ke Maluku untuk mendapatkan rempah-rempah, mulai dari Melayu, Jawa, China, hingga Arab.
Hubungan yang terjalin antara para pedagang Maluku dan pedagang Jawa semakin akrab. Dari hubungan itulah, penyebaran agama Islam semakin mudah masuk ke Kerajaan Ternate.
Mulanya, kerajaan yang dulunya mempunyai nama Kerajaan Gapi tersebut tidak menggunakan corak Islam. Namun, karena agama Islam mulai menyebar pada abad ke-14 maka keluarga kerajaan turut memeluk Islam ketika masa Raja Kolano Marhum (1432-1486 M).
Ketika Kolano Mahrum memimpin, seseorang dari Jawa bernama Maulana Husein datang untuk mengajarkan Al-Quran dan menulis dalam huruf Arab. Hal tersebut yang membuat raja, keluarganya, dan masyarakat merasa tertarik memeluk Islam.
ADVERTISEMENT
Hukum Islam mulai diberlakukan di bawah kepemimpinan anak Kolano Marhum, Zainal Abidin. Setelah menjadi kesultanan Islam, gelar raja atau kolano diganti menjadi sultan.
Kerajaan Ternate mulai mundur setelah wafatnya Sultan Baabullah pada tahun 1583 Masehi. Beberapa waktu kemudian, Spanyol menyerang tanah Maluku dan merebut Benteng Gamulamu pada tahun 1606 Masehi.
Sejak saat itulah, VOC pun berkuasa atas hak monopoli perdagangan dan mendirikan benteng di Ternate. Hingga pada akhir abad ke-17 Masehi, Kerajaan Ternate sudah berada di bawah kendali VOC sepenuhnya.
Itu dia sekilas sejarah keruntuhan Kerajaan Ternate.(LAU)