Sejarah Kesultanan Berau yang Dibentuk oleh Corak Hindu-Buddha

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
6 April 2024 23:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah kesultanan berau, sumber foto: Jiban Game by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah kesultanan berau, sumber foto: Jiban Game by pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesultanan Berau merupakan kesultanan yang pernah berdiri di Kabupaten Berau pada abad ke-14. Sejarah Kesultanan Berau berawal dari corak Hindu-Buddha yang seiring berjalannya waktu berubah menjadi kesultanan bercorak Islam.
ADVERTISEMENT
Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Suryanata adalah raja pertama Kesultanan Berau memimpin bersama istrinya, Baddit Kurindan bergelar Aji Permaisuri. Kesultanan Berau ini menyimpan sejarah yang cukup panjang dan penuh makna.
Dikutip dari buku 20 Karya Terbaik Lomba Menulis tentang Berau Tahun 2015 dan 2016 (Dalam Rangka Hari Kunjung Perpustakaan) karya Che Che Mile Fironike, dkk, simak sejarah lengkap dari Kesultanan Berau dalam penjelasan berikut.

Sejarah Kesultanan Berau

Ilustrasi sejarah kesultanan berau, sumber foto: Ray Bilcliff by pexels.com
Sejarah Kesultanan Berau sangat menarik untuk dibahas karena terdapat perubahan corak dari Hindu-Buddha menjadi Islam. Kesultanan Berau sendiri adalah kesultanan di Kalimantan Timur yang berdiri pada abad ke-14 dengan corak Hindu-Buddha.
Seiring berjalannya waktu dan mulai masuknya agama Islam ke wilayah Kesultanan Berau, membuat kesultanan ini berubah menjadi corak Islam. Perubahan ini terjadi sejak abad ke-17 dimana membawa banyak perkembangan.
ADVERTISEMENT
Letak pasti Kesultanan ini adalah di daerah Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Dulunya terdapat berbagai suku dengan kepala suku dan adat masing-masing yang menghuni wilayah tersebut.
Suku-suku tersebut kemudian sepakat untuk bergabung menjadi satu dan membentuk Kesultanan. Sehingga berdiri Kesultanan Berau pada abad ke-14 sekitar tahun 1377 yang mana namanya diambil sesuai daerah berdirinya Kesultanan.
Kesultanan Berau memiliki raja pertama yang bernama Baddit Dipattung bergelar Aji Raden Suryanata Kesuma. Ia tidak sendiri dalam memerintah, tetapi bersama permaisuri bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri.
Aji Raden Suryanata Kesuma sangat dihormati oleh rakyat kesultanan karena cara memerintahnya yang sangat baik. Ia terkenal sebagai raja yang bijaksana dan sangat cakap dalam menjalankan pemerintahan di Kesultanan Berau.
ADVERTISEMENT
Hal terbukti pada kehidupan masyarakat Kesultanan Berau dan sekitarnya yang sangat sejahtera. Kekuasaan Berau juga berhasil menyatukan beberapa Banua, seperti Banua Kuran, Banua Merancang, dan lainnya.
Sejarah Kesultanan Berau memang cukup unik yang diawali dari keinginan suku-suku di wilayah Berau untuk bergabung dan mendirikan kesultanan. Apalagi raja pertama Kesultanan Berau sangat bertanggung jawab dan bisa membawa kesejahteraan bagi rakyat. (DSI)