Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Klepon, Kue Tradisional Indonesia
17 Februari 2025 8:38 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Klepon biasanya berwarna hijau dengan taburan kelapa muda parut yang berisi kinca atau gula merah cair. Ketika dimakan maka gula merah yang ada di dalam klepon akan meleleh di mulut.
Sensasi inilah yang membuat klepon menjadi salah satu jajanan tradisional Indonesia yang populer.
Sejarah Klepon
Dikutip dari situs p2k.stekom.ac.id dan ciputra.ac.id, dalam sejarah klepon, asal-usulnya belum diketahui secara jelas.
Selain itu, klepon juga dikenal di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Menurut pendapat lain, klepon adalah penganan khas Bugis yang telah dikenal setidaknya sejak abad ke-14 dan selalu hadir dalam upacara-upacara adat yang penting di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Penganan tradisional ini dianggap sebagai dessert atau kudapan pencuci mulut khas Asia Tenggara. Kue klepon diketahui diperkenalkan oleh imigran Indonesia kepada masyarakat Belanda sejak tahun 1950-an.
Wajar saja jika kue ini akan ditemukan di beberapa restoran Belanda, Indonesia, dan Cina. Dalam sejarah klepon diketahui bahwa penyebutan klepon juga berbeda di beberapa daerah di Indonesia.
Misalnya di daerah sekitar Sumatera, Sulawesi, dan Malaysia akan menyebut klepon dengan onde-onde sedangkan di daerah Jawa dan Bali biasa disebut klepon.
Hal ini diketahui yang kadang membuat kesalahan persepsi dalam menyebut klepon karena di Jawa onde-onde merujuk pada jajanan yang terbuat dari tepung ketan dengan taburan wijen.
Tentu sangat berbeda dengan klepon dari segi isian dan juga metode pembuatannya.
ADVERTISEMENT
Klepon yang berbentuk bulat mempunyai makna filosofis tersendiri, yakni tentang hidup manusia yang tidak diketahui ujung dan pangkalnya. Bentuknya yang tidak rata melambangkan kehidupan yang tidak selalu mulus dan penuh dengan cobaan.
Rasa kue ini yang manis yang berasal dari gula merah yang meleleh juga melambangkan kebaikan yang dapat dirasakan walaupun tidak selalu terlihat oleh mata kepala manusia.
Kepala parutannya yang digunakan sebagai bahan taburan melambangkan kehidupan manusia yang bertahap di mana kelapa sendiri mempunyai bagian luar yang keras dan bagian dalam yang lunak.
Sejarah klepon mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang terus dijaga hingga kini, menjadikannya salah satu jajanan tradisional yang tetap dicintai oleh banyak orang.
Klepon tidak hanya sekadar memperkaya variasi kuliner Indonesia melainkan juga menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. (Mey)
ADVERTISEMENT