Sejarah Konflik Yugoslavia beserta Berbagai Penyebabnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
21 April 2024 23:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah konflik yugoslavia. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah konflik yugoslavia. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah konflik Yugoslavia merupakan faktor utama yang menyebabkan negara ini pecah. Kini negara Yugoslavia sudah tidak ada semenjak tahun 2003 lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, awalnya Yugoslavia terdiri atas gabungan negara-negara federasi di wilayah Eropa. Namun karena banyaknya konflik yang terjadi, perpecahaan menjadi tidak bisa dihindari.

Sejarah Konflik Yugoslavia

Ilustrasi sejarah konflik yugoslavia. Sumber: pixabay
Yugoslavia berusaha untuk mengatasi konflik dengan melibatkan berbagai etnis dalam menjalan kepemimpinan kolektif. Tetapi upaya tersebut gagal memperbaiki masalah politik dan ekonomi.
Di tengah konflik yang semakin memanas, muncul tokoh baru yang berambisi memimpin wilayah yang tengah berkonflik yaitu Slobodan Milosevic.
Sejak tahun 1987, Milosevic menduduki Partai Komunis Serbia serta mencoba membentuk Serbia Raya untuk menggantikan posisi Republik Federasi Yugoslavia.
Tujuan Milosevic mendirikan Serbia Raya yaitu wilayah Serbia memiliki banyak kekayaan sumber daya alam tetapi hanya dimanfaatkan oleh etnis lainnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun sudah melakukan berbagai upaya, namun konflik Yugoslavia tetap terjadi. Berikut ini penyebab sejarah konflik apa saja yang menimpa Yugoslavia.

1. Adanya Campur Tangan Negara Lain

terdapat tiga negara yang ikut campur dalam kepentingan Yugoslavia, diantaranya negara Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat. Setiap negara mempunyai tujuan tersendiri untuk mengintervensi Yugoslavia yang sedang menghadapi konflik tersendiri.
Contohnya Inggris yang menjatuhkan sanksi ekonomi dan penyitaan senjata kepada Yugoslavia.
Jerman memiliki keinginan besar untuk mengambil alih pasar karena Yugoslavia memiliki kapasitas ekonomi terbesar. Kepentingan Amerika Serikat muncul karena Yugoslavia tidak memberikan dukungan kepada pihak Uni Soviet.

2. Tidak Mampu Mengikuti Perubahan Politik Internasional

Konflik yang terjadi di Yugoslavia berdampak pada politik perdamaian. Bahkan saat perang Kroasia terjadi pada tahun 1991, Yugoslavia masih diharapkan dapat menjadi negara kesatuan yang mampu menjaga stabilitasnya.
ADVERTISEMENT
Tetapi kondisi politik internasional yang mengalami perubahan secara cepat pada tahun 1991 membuat para tokoh di Yugoslavia menjadi kebingungan yang membuat Yugoslavia tertinggal karena tidak mampu mengikuti perubahan politik dunia.

3. Keinginan Serbia untuk Menguasai Bangsa Lain

Serbia yang awalnya merupakan bagian dari Yugoslavia merasa haknya berkurang ketika bergabung bersama negara federasi lainnya. Serbia berkeinginan untuk memperkuat diri dan menjadi pemimpin di Yugoslavia.
Selain itu, pada awalnya Serbia dianggap menjadi negara federasi yang paling kaya akan sumber daya alam. Kondisi tersebut membuat Serbia merasa lebih berkuasa dan bisa menindas negara lainnya. Apalagi dulunya Yugoslavia diberi nama Serbia Raya.
Demikian penjelasan sejarah konflik Yugoslavia beserta berbagai penyebabnya. (ARH)