Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Kota Baghdad yang Menjadi Ibu Kota Dinasti Khalifah Abbasiyah
22 Januari 2025 18:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah kota Baghdad memiliki cerita panjang dan menjadi pusat peradaban dunia selama berabad-abad. Keberadaannya sebagai pusat intelektual, budaya, dan perdagangan menjadikannya salah satu kota terbesar dan paling maju pada masa kejayaannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Jurnal Lentera, Arfah Ibrahin, (2021: 43), Baghdad adalah kota yang didirikan oleh Khalifah Al-Manshur, yang merupakan khalifah kedua dari dinasti Abbasiyah setelah Khalifah As-Saffah.
Sejarah Kota Baghdad Pada Masa Lalu
Kejayaan Baghdad sebagai pusat ilmiah dan kebudayaan Islam menjadikannya simbol peradaban yang berkembang pesat pada Zaman Keemasan Islam. Berikut adalah sejarah kota Baghdad yang menjadi ibu kota dinasti Khalifah Abbasiyah.
1. Pendirian Kota Baghdad oleh Khalifah Abbasiyah
Berdasarkan catatan sejarah, kota Baghdad telah dihuni sejak sekitar tahun 4000 SM dan merupakan bagian dari Kerajaan Babilonia Kuno. Wilayah ini baru dikuasai oleh Bangsa Arab setelah kedatangan Islam.
Kota Baghdad didirikan pada tahun 762 M oleh Khalifah Al-Mansur, khalifah kedua dari dinasti Abbasiyah. Selama lima abad, Baghdad berkembang menjadi pusat kebudayaan dalam peradaban Arab dan Islam, serta menjadi salah satu kota terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Terletak di tanah yang subur, Baghdad sejak zaman kuno telah menjadi pusat pertanian berkat keberadaan Sungai Tigris dan Eufrat yang mengalir melalui wilayah ini. Kedua sungai tersebut menyediakan irigasi bagi lahan-lahan pertanian di sekitarnya.
2. Penyerangan dan Keruntuhan Baghdad
Pada tahun 1258, kota Baghdad jatuh ke tangan pemimpin Mongol, Hulegu. Penyerangan ini menjadi salah satu momen paling memilukan dalam sejarah Baghdad, yang menandakan kehancuran besar bagi kekhalifahan Abbasiyah.
Pasukan Mongol berhasil menerobos tembok kota dan mengalahkan pasukan Abbasiyah. Serangan ini diikuti dengan pembantaian besar-besaran terhadap penduduk, pembakaran, dan penghancuran yang meluas.
Pada abad ke-19, Baghdad menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Meskipun berada di bawah kekuasaan Utsmaniyah, kota ini mulai mengalami proses modernisasi, termasuk pembangunan jalur kereta api dan infrastruktur lainnya.
ADVERTISEMENT
3. Baghdad Kemerdekaan Irak
Pada awal abad ke-20, setelah Perang Dunia I, Kekaisaran Utsmaniyah runtuh dan wilayah Irak jatuh ke dalam kendali Inggris melalui mandat Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1920. Selama periode ini, Baghdad mulai berkembang kembali.
Setelah bertahun-tahun di bawah mandat Inggris, pada tahun 1958, Irak merdeka setelah terjadi revolusi militer mendirikan Republik Irak. Baghdad menjadi ibu kota Republik Irak dan terus berkembang sebagai pusat politik dan ekonomi negara ini.
Demikianlah sejarah kota Baghdad yang menjadi ibu kota dinasti Khalifah Abbasiyah. Keberadaan Baghdad sebagai pusat peradaban, ilmu pengetahuan, dan budaya sepanjang zaman menjadikannya salah satu kota paling penting dalam sejarah umat manusia. (Nabila)
ADVERTISEMENT