Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Lahirnya Pancasila yang Perlu Diketahui Anak Bangsa
16 Maret 2023 20:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejarah Lahirnya Pancasila di Zaman Kerajaan Majapahit
Istilah Pancasila sudah ada dan diterapkan sejak zaman Kerajaan Majapahit abad ke-14, yang tertulis dalam Kitab Negara Kertagama, karya Empu Prapanca yang berbunyi, "Pancasyila Kertasangkara bhiseka krama".
Yang mana artinya, raja menjalankan dengan khidmat kelima pantangan (Pancasila) itu. Demikian juga dalam berbagai upacara ibadah dan dalam berbagai penobatan.
Sementara dalam buku Kakawin Sutasoma karya Empu Tantular, yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Pustaka Bambu (2009: 5), dijelaskan bahwa secara bahasa Sansekerta, istilah Pancasila mengandung dua arti. Pancasila dengan huruf i yang dibaca pendek (Pancasila) berati berbatu sendi yang lima.
Sedangkan, Pancasila dengan huruf i yang dibaca panjang (Pancasiila) berati lima tingkah laku yang utama atau pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama), yakni:
ADVERTISEMENT
■ Tidak boleh melakukan kekerasan
■ Tidak boleh mencuri
■ Tidak boleh berjiwa dengki
■ Tidak boleh berlaku berbohong
■ Tidak boleh meminum minuman keras yang memabukkan.
Di zaman tersebut ada golongan tertentu yang membunuh ideologi dengan doktrin ideologi. Yaitu aliran Tantra Bhairawa.
Mereka menggantikan Pancasila menjadi Panca Makara yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan:
■ Matsiya yaitu memakan ikan.
■ Mamsa yaitu ritual yang memakan daging manusia.
■ Mada yaitu meminum minuman keras hingga mabuk.
■ Mudra ritual melalui tarian yang terkadang bersifat erotis atau melibatkan makhluk halus hingga kerasukan.
■ Maithuna yaitu ritual sex bebas.
Namun, Pancasila di era Kerajaan Majapahit sangatlah berbeda dengan Pancasila yang menjadi ideologi bangsa Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Dalam buku Pendidikan Pancasila Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa, yang ditulis oleh Pandji Setiji, dijelaskan bahwa pada 1 Maret 1945, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang disingkat BPUPKI.
BPUPKI ini diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato pembukaan, Radjiman menanyakan kepada anggota sidang, "Apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?"
Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikit:
1. Perikebangsaan.
2. Perikemanusiaan.
3. Periketuhanan.
4. Perikerakyatan.
5. Kesejahteraan Rakyat.
Muhammad Yamin menyatakan bahwa kelima sila tersebut berakar kepada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di bumi nusantara.
Pada 1 juni 1945, Soekarno dalam pidato spontannya mengemukakan dasar-dasarnya, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme.
2. Kemanusiaan atau internasionalisme.
3. Mufakat atau demokrasi.
4. Kesejahteraan sosial.
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
Nama Pancasila ini diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada 1 juni 1945, yang sekarang kita peringati sebagai hari sejarah lahirnya Pancasila. Bunyi pidatonya sebagai berikut:
"Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa? Namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi."
Itulah uraian singkat, sejarah lahirnya Pancasila. Semoga bermanfaat. (DAI)