Sejarah Lawang Sewu dan Hal Mistis yang Beredar di Masyarakat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
26 April 2023 23:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Artikel tentang Sejarah Lawang Sewu. Sumber: Pexels.com/Alfin Auzikri
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Artikel tentang Sejarah Lawang Sewu. Sumber: Pexels.com/Alfin Auzikri
ADVERTISEMENT
Lawang Sewu merupakan salah satu gedung bersejarah yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah. Banyak orang mengenal Lawang Sewu karena kisah mistis yang berkembang. Padahal sejarah Lawang Sewu sangat menarik bila disimak.
ADVERTISEMENT
Inilah penjelasan lengkap tentang Lawang Sewu yang dapat disimak. Baca hingga tuntas untuk menemukan fakta menarik dari gedung bersejarah ini.

Sejarah Lawang Sewu di Semarang

Ilustrasi Potret Lawang Sewu. Sumber: Pexels.com/Alfin Auzikri
Sejarah Lawang Sewu tidak lepas dari pendudukan Belanda di Indonesia. Faktanya, bangunan yang berada di lahan seluas 18.232 meter persegi ini dahulu merupakan kantor kereta api milik Belanda.
Semula, nama bangunan ini adalah Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Mengutip dari laman heritage.kai.id, bangunan utama kantor kereta api peninggalan Belanda ini mulai dibangun pada tanggal 27 Februari 1904 dan selesai pada bulan Juli 1907.
Kemudian, pembangunan bangunan tambahan dilakukan sekitar tahun 1916 sampai dengan 1918. Jika gedung ini benar-benar merupakan kantor kereta api, mengapa disebut sebagai Lawang Sewu?
ADVERTISEMENT
Bangunan tersebut memang merupakan kantor kereta api dan benar bahwa kini bangunan tersebut memiliki nama Lawang Sewu. Yulianingsih (2010: 206) dalam buku yang berjudul Jelajah Wisata Nusantara menjelaskan bahwa lawang Sewu berasal dari dua kata bahasa Jawa, yaitu Lawang yang berarti pintu dan Sewu yang bermakna seribu.
Nama tersebut muncul karena bangunan ini mempunyai jumlah jendela dan pintu yang banyak. Walaupun tidak mencapai seribu, jumlah jendela dan pintu pada bangunan ini tetap tampak banyak. Oleh sebab itu, penduduk setempat menyebutnya dengan nama Lawang Sewu.

Lawang Sewu: Bangunan Belanda yang Memuat Keindahan Jawa

Ilustrasi Membaca Sejarah. Sumber: Pexels.com/Lisa Fotios
Bangunan Lawang Sewu memang merupakan bangunan zaman Belanda. Bahkan, arsitek yang merancang bangunan ini pun merupakan arsitek dari Amsterdam bernama Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag.
ADVERTISEMENT
Walaupun Lawang Sewu adalah bangunan masa pendudukan Belanda, bangunan ini tetap memuat unsur Indonesia. Salah satunya terdapat pada kaca patri yang memuat kemakmuran serta keindahan Jawa.
Selain menjadi kantor kereta api di masa pendudukan Belanda, Lawang Sewu juga pernah menjadi kantor transportasi Jepang. Jepang mengambil alih bangunan ini pada tahun 1942 – 1945 dan menggunakannya sebagai Kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang).
Seiring dengan kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu pun berubah menjadi Kantor Eksploitasi Tengah Djawatan Kereta Api Republik Indonesia pada tahun 1945. Namun, sejak tahun 2011 bangunan ini menjadi cagar budaya. Akhirnya, bangunan bersejarah ini beralih fungsi menjadi museum yang menyajikan koleksi-koleksi perkeretaapian di Indonesia dari masa ke masa.
Itulah informasi sejarah Lawang Sewu yang dapat disimak. Ternyata, bangunan yang terkenal dengan hal mistis ini mempunyai kisah panjang sebelum akhirnya menjadi museum perkeretaapian.
ADVERTISEMENT
Bila Anda ingin merasakan nuansa Indonesia di masa lampau, tidak ada salahnya bila turut mengunjungi museum ini saat mampir ke Semarang. Selamat mengunjungi tempat bersejarah, semoga ada pelajaran berharga mengenai sejarah Indonesia yang bermanfaat bagi Anda. (AA)