Sejarah Machu Picchu, Situs Arkeologi Terkenal di Peru

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 Juni 2024 20:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah machu picchu. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah machu picchu. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Machu Picchu sebagai situs arkeologi Inca yang terletak di Peru mulai banyak diteliti saat pertama kali ditemukan oleh Hiram Bingham tahun 1911.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan membahas lebih lanjut tentang sejarah Machu Picchu yang berhasil dirangkum dari beberapa sumber.

Sejarah Machu Picchu

Ilustrasi sejarah machu picchu. Foto: Pixabay
Dikutip dari buku Sejarah Piramida Seluruh Dunia oleh MiftaChun Nur, dikatakan bahwa Machu Picchu merupakan situs arkeologi Inca pegunungan Andes, Peru, yang terletak pada ketinggian sekitar 2.430 meter di atas permukaan laut.
Pada 1911, Machu Picchu ditemukan oleh Hiram Bingham, seorang profesor dari Yale University, yang melakukan ekspedisi ke Peru.
Penduduk lokal sebenarnya telah mengetahui keberadaan situs ini, namun penemuan oleh Bingham membawa perhatian internasional ke Machu Picchu.
Setelah penemuannya, banyak penelitian arkeologi dilakukan untuk memahami lebih lanjut tentang Machu Picchu, termasuk penggalian dan analisis struktur serta artefak yang ditemukan di situs tersebut.
ADVERTISEMENT
Machu Picchu diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-15 oleh kaisar Inca, Pachacuti. Situs ini dibangun pada puncak kejayaan Kerajaan Inca dan mencerminkan keterampilan arsitektur dan pertanian mereka.
Fungsi tepat Machu Picchu masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Beberapa teori menyebutkan bahwa situs ini merupakan tempat peristirahatan kerajaan, pusat keagamaan, atau pos pengamatan militer.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa Machu Picchu memiliki fungsi seremonial dan mungkin juga digunakan untuk pertanian terasering.
Machu Picchu terkenal karena teknik pembangunannya yang mengesankan, terutama penggunaan batu besar yang dipotong dan disusun dengan presisi tanpa menggunakan mortar.
Situs ini terdiri dari berbagai bangunan seperti kuil, istana, dan rumah-rumah serta teras-teras pertanian. Beberapa struktur penting termasuk intihuatana yang merupakan sebuah batu upacara yang diyakini digunakan sebagai jam matahari atau kalender astronomi.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada kuil matahari yang merupakan bangunan keagamaan yang digunakan untuk ritual penyembahan dewa matahari, Inti. Lalu ada kamar tiga jendela yang adalah bangunan dengan tiga jendela besar yang menghadap ke lembah.
Diperkirakan ada sekitar 750 orang tinggal di Machu Picchu selama masa penggunaannya, kebanyakan terdiri dari para bangsawan, pendeta, dan pekerja.
Pertanian terasering adalah salah satu inovasi utama di Machu Picchu, memungkinkan penduduk untuk menanam berbagai jenis tanaman di lereng gunung yang curam.
Machu Picchu mulai ditinggalkan pada pertengahan abad ke-16, kemungkinan besar karena invasi Spanyol yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Inca.
Setelah ditinggalkan, Machu Picchu tetap tersembunyi dari pandangan dunia luar selama berabad-abad, tertutupi oleh hutan lebat hingga ditemukan kembali pada awal abad ke-20.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1983, Machu Picchu diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, menandakan pentingnya situs ini dalam sejarah dan budaya dunia.
Demikian adalah sejarah Machu Picchu sebagai salah satu simbol paling ikonik dari peradaban Inca dan menjadi bukti kehebatan arsitektur dan budaya masyarakat Inca di Peru. (SP)