Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Masa Kebangkitan Nasional Indonesia
21 Agustus 2023 21:54 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk lebih mengenal sejarah masa Kebangkitan Nasional Indonesia yang diperingati pada 20 Mei di setiap tahunnya, simak pembahasan di bawah ini.
Mengenal Sejarah Masa Kebangkitan Nasional Indonesia
Masa Kebangkitan Nasional Indonesia merupakan kondisi di mana bangsa Indonesia mulai menyadari rasa adanya kesadaran akan nasionalisme dan persatuan dalam diri mereka.
Dahulu, Belanda pernah menerapkan sistem kolonial pada orang-orang Indonesia yang sebelumnya tidak mempunyai kesamaan identitas politik.
Tujuannya untuk menguasai administrasi wilayah setempat sekaligus memperoleh keuntungan ekonomi. Apalagi pada masa itu, hampir tidak ada orang Indonesia yang mengenyam pendidikan sampai tingkat menengah dan tinggi.
Hingga akhirnya, pada awal abad ke-20, Belanda mulai meluncurkan kebijakan Politik Etis yang memberi kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendidikan menengah. Kebijakan ini membuat tingkat melek huruf penduduk asli Indonesia meningkat menjadi 6,3% pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Pendidikan yang diberikan oleh Belanda juga berhasil membuka cakrawala masyarakat Indonesia dan menciptakan sekelompok orang Indonesia yang terpelajar. Perubahan tersebut kemudian dikenal sebagai "Kebangkitan Nasional Indonesia".
Sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia diawali dengan Boedi Oetomo (Budi Utomo) pada 20 Mei 1908 dan munculnya ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Boedi Oetomo merupakan organisasi yang dibentuk oleh dr. Soetomo bersama dengan mahasiswa dari School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), yakni Soeraji Tirtonegoro, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soelaiman, dan lainnya berdasarkan gagasan dari dr. Wahidin Sudirohusodo.
Mengutip buku Boedi Oetomo Awal Bangkitnya Kesadaran Bangsa oleh Gamal Komandoko (2008), penamaan Boedi Oetomo sendiri berawal dari usulan Soeraji Tirtonegoro ketika mendengar ucapan dari Soetomo.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Soetomo mengucapkan "Punika sanunggaling padamelan sae sarta nelakaken budi utami (ini merupakan perbuatan baik serta mencerminkan keluruhan budi)" kepada dr. Wahidin Sudirohusodo.
Ucapan Soetomo yang terakhir, budi utami, itulah yang kemudian menjadi inspirasi bagi Soeraji Tirtonegoro untuk menamakan organisasi yang mereka buat sebagai Boedi Oetomo.
Boedi Oetomo kemudian berdiri sebagai organisasi modern prakemerdekaan pertama di Indonesia yang bergerak aktif di berbagai bidang, seperti pendidikan dan kebudayaan, tanpa melibatkan unsur politik.
Menurut De Locomotief terbitan 24 Juli 1908, Soewarno menyebut bahwa pendirian Boedi Oetomo adalah untuk meringankan beban perjuangan hidup bangsa Jawa melalui perkembangan yang harmonis dan kerohanian, meski dengan titik tolak utama pada pendidikan, terutama pendidikan bagi kaum priyayi Jawa.
ADVERTISEMENT
Sementara, dikutip dari Boedi Oetomo Awal Bangkitnya Kesadaran Bangsa oleh Gamal Komandoko (2008), tujuan jangka dekat Boedi Oetomo pada waktu itu adalah memberi perhatian pertama pada unsur pribumi dalam masyarakat Jawa.
Dengan harapan kelak di kemudian hari melihat organisasi tumbuh menjadi perhimpunan yang lebih universal sehingga menciptakan persaudaraan nasional tanpa pandang suku, jenis kelamin, atau kepercayaan.
Sederhananya, organisasi Boedi Oetomo didirikan untuk memajukan pendidikan, melestarikan budaya, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Jawa melalui pendidikan.
Pada awalnya, Boedi Oetomo lebih berfokus di wilayah Jawa karena keanggotaannya hanya diisi oleh orang-orang Jawa. Seiring berjalannya waktu, organisasi ini semakin meluas hingga anggotanya tidak lagi terbatas oleh orang Jawa saja.
Metode yang diterapkan oleh Boedi Oetomo dalam membangkitkan semangat nasionalisme melalui pendidikan mendapat tanggapan positif oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Konsep tersebut lambat laun mulai dicontoh dan menjadi pelopor dari lahirnya organisasi pergerakan serupa, seperti Perhimpunan Indonesia (PI), Indische Partij (Partai Hindia), dan lainnya.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945, tokoh dari organisasi pergerakan prakemerdekaan, yakni Radjiman Widiodiningrat dan Ki Hadjar Dewantara pun mengusulkan agar tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Usul tersebut kemudian disetujui oleh Soekarno yang menjabat sebagai Presiden RI saat itu. Penetapan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional tersebut tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959.
Demikian pembahasan mengenai sejarah masa Kebangkitan Nasional Indonesia yang diperingati pada 20 Mei setiap tahunnya. Semoga bermanfaat. (SFA)
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 13:21 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini