Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Masa Kejayaan Kerajaan Jenggala dan Peninggalannya
29 Mei 2023 23:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi: Masa Kejayaan Kerajaan Jenggala. Sumber: Mikhail Nilov/Pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h1knzyd3fj2a9dfxjfrf3yqd.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana sejarah Kerajaan Jenggala, mulai dari berdiri hingga runtuh, dan apa saja peninggalan kerajaan ini yang masih ada hingga sekarang? Simak ulasan berikut!
Sejarah Singkat Kerajaan Jenggala
Deni Prasetyo dalam buku berjudul Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara menjelaskan bahwa Kerajaan Jenggala merupakan salah satu dari dua pecahan kerajaan Medang Kamulan yang dikuasai oleh Airlangga dari Wangsa Isyana atau Dinasti Isyana, selain Kerajaan Kediri atau Panjalu.
Kerajaan Jenggala berdiri pada tahun 1042 M. Kemudian, mengalami kemunduran dan berakhir pada tahun 1130-an M.
Pusat dari pemerintahan Kerajaan Jenggala berlokasi di Kahuripan. Tempat ini sekarang diperkirakan ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Kota Kahuripan didirikan oleh Airlangga di tahun 1032 M sebab ibu kota yang lama, yakni Watan Mas, berhasil dikuasai oleh musuh wanita.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pada tahun 1042 M, Airlangga meninggalkan Kahuripan dan memindahkan pusat pemerintahannya ke Daha. Kemudian, Airlangga pun turun takhta.
Pada masa itu, Airlangga sebenarnya sudah mempunyai putri mahkota yang diberi nama Sanggramawijaya Tunggadewi. Namun, sang putri lebih memilih untuk hidup sebagai pertapa dibandingkan menjadi ratu kerajaan.
Akhirnya, terjadi perebutan kekuasan antara kedua putra Airlangga yang lainnya, yakni Mapanji Garasakan dan Sri Samarawijaya, dan muncul perang saudara pada bulan November 1042 M. Airlangga terpaksa membagi dua wilayah kerajaan tersebut.
Pertama, Sri Samarawijaya memperoleh Kerajaan Kediri di bagian barat yang berpusat di kota baru, yakni Daha, dengan gelar Raja Jayawarsa.
Selanjutnya, Mapanji Garasakan memperoleh Kerajaan Jenggala di bagian timur dan berpusat di kota lama, yakni Kahuripan, dan bergelar sebagai Raja Jayengrana.
ADVERTISEMENT
Namun, pembagian kerajaan sepeninggal dari Airlangga menjadi sia-sia sebab antara kedua putranya tetap saling terlibat perang saudara untuk saling bisa menguasai.
Runtuhnya Kerajaan Jenggala setelah berhasil ditaklukkan oleh Sri Jayabaya, raja dari Kerajaan Kediri, yang di masa itu terkenal dengan semboyannya, yakni Panjalu Jayati dengan arti 'Kediri Menang'.
Dari masa itulah, Kerajaan Jenggala menjadi bawahan dari Kediri dalam semua urusan. Pada tahun 1222 M, Kadiri berhasil dikuasai oleh Kerajaan Singosari yang dipimpin oleh Ken Arok, selanjutnya ditaklukkan lagi oleh Majapahit pada tahun 1293 M.
Maka secara otomatis, Kerajaan Jenggala ikut dikuasai oleh kedua kerajaan tersebut.
Peninggalan Kerajaan Jenggala
Peninggalan Kerajaan Jenggala yang masih ada hingga sekarang adalah:
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan singkat tentang sejarah Kerajaan Jenggala. Semoga membantu! (Ek)