Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Masjid Agung Palembang beserta Fakta Menariknya
26 Desember 2023 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid Agung Palembang adalah masjid terbesar di wilayah Palembang. Masjid ini juga disebut dengan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin. Sejarah Masjid Agung Palembang ini telah dibangun pada 1738.
ADVERTISEMENT
Khristianto dalam Pengembangan Masjid Agung Palembang menyebutkan bahwa Masjid Agung Palembang ini termasuk sebagai masjid bersejarah yang telah dibangun jauh sebelum Indonesia merdeka.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Masjid Agung Palembang, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Sejarah Masjid Agung Palembang
Masjid Agung Palembang adalah bangunan peninggalan Kesultangan Palembang Darussalam. Bangunan tersebut juga menjadi salah satu masjid tertua di kawasan Palembang . Pasalnya, telah dibangun sejak 1738 sampai 1748.
Semula, nama Masjid Agung Palembang lebih dikenal dengan Masjid Sultan karena dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I.
Proses pembangunan Masjid Agung Palembang ini memakan waktu hingga 10 tahun dan akhirnya diresmikan pada 26 Mei 1748. Semula, pembangunan masjid tersebut tidak mempunyai menara.
ADVERTISEMENT
Berikutnya, pembangunan lanjutannya dilakukan pada masa kepemimpinan Sultan Ahmad Najamudin pada tahun 1758.
Fakta Menarik Masjid Agung Palembang
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, Masjid Agung Palembang adalah peninggalan pada masa Kesultanan Palembang. Masjid ini memiliki beberapa fakta menarik yang perlu diketahui. Adapun sejumlah fakta menarik Masjid Agung Palembang adalah:
1. Arsitektur Awal
Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin, Masjid Agung Palembang memiliki beberapa perkembangan. Misalnya adalah pembangunan menara berbentuk segi enam yang tingginya mencapai 20 meter.
Bentuk menara tersebut mirip dengan kelenteng yang mempunyai ujung melengkung. Sementara itu, bagian luarnya dikelilingi dengan teras berpagar.
2. Perombakan
Pasca terjadi perang besar dengan pihak kolonial Belanda pada 1819-1821, Masjid Agung Palembang mengalami perombakan mulai dari tahun 1893 hingga 1970-an.
ADVERTISEMENT
Di tahun 1970, pihak Pertamina memberikan sponsor untuk pembangunan menara baru dengan tinggi 45 meter yang berada di sisi menara asli. Menara ini diresmikan pada 1 Februari 1971.
Arsitektur Masjid Agung Palembang kental dengan unsur Palembang. Pasalnya, sebagian besar kayunya menggunakan ukiran Lekeur khas Palembang.
Setelah itu, perombakan juga dilakukan di masa Gubernur Sumatera Selatan, H. Rosihan Asryad. Hal ini untuk memperbaiki sekaligus menambah bangunan baru di bagian timur, selatan, dan utara. Pada masa itu, gaya arsitektur yang digunakan adalah khas Indonesia, Eropa, serta Tiongkok.
Demikian penjelasan lengkap seputar sejarah Masjid Agung Palembang. [ENF]