Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Menara Kudus yang Menarik Diulik
30 November 2023 22:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masjid Menara Kudus merupakan salah satu masjid tua di Pulau Jawa yang menjadi saksi sejarah terjadinya akulturasi antara kebudayaan Jawa, Hindu, dan Islam.
Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai sejarah Menara Kudus yang menarik untuk diulik.
Sejarah Menara Kudus
Masjid Menara Kudus terletak di Jalan Menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Usia masjid ini sudah hampir 500 tahun. Prasasti yang berada di atas mihrab masjid tersebut berangka tahun 956 H atau 1549 M.
Berdasarkan Buku Sejarah Islam Nusantara karya Ustadz Rizem Aizid, nama asli Masjid Menara Kudus adalah Masjid Al-Quds. Kata ini merujuk pada kota suci Palestina, yaitu Al-Quds, atau yang dikenal Yerusalem.
Nama Al-Quds yang kemudian diucapkan sebagai Kudus ini dipilih Sunan Kudus untuk mengobati kerinduannya terhadap tanah kelahirannya. Pasalnya, Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq ini dilahirkan di Al-Quds, Palestina sekitar tahun 1500-an.
ADVERTISEMENT
Masjid Menara Kudus tergolong berbeda dengan masjid lainnya, terutama pada bagian desain arsitektur menara. Biasanya, menara masjid hanya dibuat seperti tugu biasa. Namun, menara masjid peninggalan Sunan Kudus ini didesain seperti bangunan candi.
Secara keseluruhan, gaya arsitektur Masjid Menara Kudus pun bergaya tradisi seni Hindu. Hal tersebut bisa dilihat pada struktur dan bentuk atap yang berupa tumpang susun tiga.
Adapun bangunan menara masjidnya menyerupai Candi Jago, yang merupakan peninggalan Raja Singasari Wisnuwardhana. Selain itu, pintu gerbang Masjid Menara Kudus juga didesain menyerupai Candi Belah atau Candi Bentar.
Meskipun secara bangunan Masjid Menara Kudus kental dengan aroma Hindu, namun secara ornamen masjid ini sangat kental dengan unsur Arab dan Islam.
ADVERTISEMENT
Salah satunya pada bagian padasan atau bak air yang terletak di samping bangunan masjid. Padasan tersebut terbuat dari susunan bata merah tanpa plester.
Di bagian bawahnya, ada ornamen pola anyaman simpul dengan material batu putih. Ornamen tersebut mengisi panil-panil pada dinding padasan dengan jumlah 18 buah.
Pola ornamen simpul juga ditemukan di sejumlah tempat, seperti Masjid Agung Demak dan Masjid Mantingan di Jepara.
Demikian adalah sejarah Menara Kudus yang menarik untuk diulik. (SP)