Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
Konten dari Pengguna
Sejarah Mie Instan yang Jarang Diketahui Banyak Orang
18 Maret 2025 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah mie instan, meskipun sering dianggap sebagai makanan praktis dan sederhana, menyimpan perjalanan yang menarik dan penuh dengan inovasi.
ADVERTISEMENT
Mie instan kini telah menjadi salah satu makanan yang paling digemari di dunia, dikenal karena kepraktisannya yang memungkinkan siapa saja untuk menikmati hidangan dalam waktu singkat.
Namun, sedikit yang mengetahui bahwa di balik popularitasnya, mie instan memiliki sejarah yang panjang dan penuh cerita.
Sejarah Mie Instan
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, sejarah mie instan dimulai setelah Perang Dunia II, ketika Jepang menghadapi krisis pangan yang serius.
Dalam periode tersebut, Jepang menerima bantuan berupa tepung terigu dari Amerika Serikat, yang sebagian besar diolah menjadi roti.
Momofuku Ando, seorang pengusaha kelahiran Taiwan yang tinggal di Jepang, melihat peluang untuk memanfaatkan tepung terigu ini. Ia bertekad untuk menciptakan makanan yang murah, tahan lama, dan disukai banyak orang.
ADVERTISEMENT
Melalui serangkaian eksperimen, Ando akhirnya menemukan metode untuk mengukus, menggoreng, dan mengeringkan mi gandum.
Pada tahun 1958, Ando mulai memasarkan produk pertama, Chikin Ramen, melalui perusahaan Nissin yang ia dirikan.
Pada tahun 1971, Ando meluncurkan inovasi baru, Cup Noodles, yang dilengkapi dengan mangkok tahan panas, menjadikannya semakin praktis untuk dikonsumsi.
Inovasi ini terinspirasi oleh pengalamannya di Amerika Serikat pada tahun 1966, ketika ia melihat eksekutif supermarket menggunakan cangkir kopi sebagai pengganti mangkok untuk menikmati mi instan.
Inovasi Cup Noodles ini membuat mi instan semakin populer di Amerika dan Eropa. Popularitas mi instan pun meroket dengan cepat.
Pada tahun 1997, penjualan mi instan mencapai 42 miliar bungkus, dan pada tahun 2000, angkanya melonjak menjadi 48 miliar bungkus.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari World Instant Noodles Association pada 2020, konsumsi mi instan secara global tercatat mencapai 116 miliar bungkus.
Sejarah mie instan ini menggambarkan inovasi besar yang telah mengubah pola makan dunia, menjadikannya makanan yang praktis dan digemari di seluruh penjuru dunia. (DANI)
Baca juga: Sejarah dan Tokoh Perjanjian Roem Royen
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.