Sejarah Muhammadiyah, Organisasi Keagamaan Islam yang Ada di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
3 Mei 2024 23:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Muhammadiyah. Sumber: Unsplash.com/Arka Roy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Muhammadiyah. Sumber: Unsplash.com/Arka Roy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia mempunyai banyak organisasi keagamaan Islam, salah satunya adalah Muhammadiyah. Sejarah Muhammadiyah di Indonesia telah berlangsung sejak awal abad ke-20 karena organisasi tersebut berdiri pada 18 November 1912 M.
ADVERTISEMENT
Pendiri organisasi tersebut adalah Kiai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis. Muhammadiyah sebagai organisasi Islam di Indonesia terus berkembang, bahkan masih terus eksis hingga saat ini (3/5).

Sejarah Muhammadiyah, Organisasi Islam di Indonesia

Ilustrasi Sejarah Muhammadiyah. Sumber: Unsplash.com/Nick Fewings
Indonesia mempunyai penduduk yang beragam. Kondisi tersebut membuat negeri yang dilintasi oleh garis khatulistiwa ini memiliki banyak organisasi keagamaan, salah satunya adalah Muhammadiyah.
Mengutip dari buku Konversi Agama: Dialektika Wacana Kebebasan Beragama di Muhammadiyah, Huda (2024: 101), Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah Islam terbesar di dunia yang masih konsisten perjuangan dan keberadaannya.
Sejarah Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak awal abad ke-20, tepatnya pada 18 November 1912 M. Tanggal tersebut merupakan momentum pendirian Muhammadiyah oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, setelah menunaikan ibadah haji dan bermukim untuk yang kedua kalinya pada 1903, Kiai Haji Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis) mulai menyemaikan benih pembaruan di tanah air.
Kiai Haji Ahmad Dahlan memperoleh gagasan pembaruan tersebut setelah berguru kepada banyak ulama Indonesia yang bermukim di Makkah. Beberapa ulama tersebut, yaitu:
Selain itu, Kiai Haji Ahmad Dahlan juga membaca pemikiran-pemikiran dari tokoh pembaru Islam. Beberapa di antaranya adalah Ibn Taimiyah, Muhammad bin Abdil Wahhab, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, serta Jamaluddin Al-Afghani.

Makna Nama Muhammadiyah

Ilustrasi Sejarah Muhammadiyah. Sumber: Unsplash.com/Grace Zhu
Pembelajaran, pemikiran, serta pengalaman dari Kiai Haji Ahmad Dahlan membuatnya dapat mendirikan organisasi Muhammadiyah. Keberadaan organisasi keislaman tersebut tentu menjadi wadah dakwah sekaligus gerakan Islam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui sejarah singkat Muhammadiyah, sekarang adalah saat untuk mengetahui makna nama Muhammadiyah. Mengutip dari laman yang sama, muhammadiyah.or.id, arti Muhammadiyah secara bahasa adalah pengikut Nabi Muhammad.
Penggunaan kata “Muhammadiyah” memiliki maksud untuk menghubungkan dengan ajaran serta jejak perjuangan Nabi Muhammad. Oleh karena itu, organisasi keislaman yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan memiliki nama Muhammadiyah.
Demikian menjadi jelas bahwa sejarah Muhammadiyah di Indonesia telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu, yakni pada awal abad ke-20. Tokoh yang mendirikan organisasi tersebut adalah Kiai Haji Ahmad Dahlan. (AA)