Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Museum Fatahillah Jakarta yang Dulu Merupakan Balai Kota Batavia
26 Mei 2024 20:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Museum tersebut terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta Barat. Museum yang mempunyai puluhan ribu koleksi benda bersejarah itu terbuka untuk umum setiap hari pukul 09:00 – 15:00 WIB, kecuali hari Senin.
Sejarah Museum Fatahillah Jakarta pada Masa Penjajahan Belanda
Lamanya masa penjajahan Belanda di Indonesia yang mencapai ratusan tahun, tidak heran jika masa tersebut meninggalkan banyak jejak sejarah. Salah satu jejak sejarah tersebut adalah keberadaan Museum Fatahillah Jakarta.
Sejarah Museum Fatahillah Jakarta terjadi sejak masa penjajahan Belanda karena dibangun pada tahun 1707 – 1710 atas perintah dari Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn. Kala itu, Museum Fatahillah atau Museum Sejarah Jakarta belum menjadi museum.
Mengutip dari buku Liburan Akhir Pekan di Pulau Jawa dan Madura, Ayudya dan Anasthasia (2019: 231), pada zaman VOC, bangunan tersebut dipakai sebagai gedung balai kota. Jadi, Museum Fatahillah semula adalah Balai Kota Batavia sebagai pusat pemerintahan Belanda.
ADVERTISEMENT
Alih Fungsi Museum Fatahillah
Seiring dengan kemerdekaan bangsa Indonesia, Museum Fatahillah pun mengalami alih fungsi. Bangunan yang semua menjadi Balai Kota Batavia tersebut berubah menjadi museum.
Mengutip dari buku yang sama, Ayudya dan Anasthasia (2019: 231), pemerintah Indonesia meresmikan gedung tersebut sebagai Museum Fatahillah pada 30 Maret 1974. Museum tersebut kini terbuka untuk umum.
Setiap orang dapat mengunjungi Museum Fatahillah di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta Barat setiap hari Selasa sampai dengan hari Minggu. Museum tersebut buka setiap pukul 9 pagi sampai dengan pukul 3 sore.
Layaknya mengunjungi bangunan bersejarah, pengunjung akan melihat berbagai benda peninggalan di sana. Mengutip dari buku berjudul Buku Pintar Museum di Indonesia & Dunia, Rahayu (2019: 24), Museum Fatahillah menyimpan sekitar 23.500 koleksi barang bersejarah.
ADVERTISEMENT
Koleksi tersebut terdiri dari bentuk asli dan replika. Koleksi di Museum Fatahillah berasal dari Museum Jakarta Lama (Old Batavia Museum) yang saat ini menjadi Museum Wayang.
Demikian menjadi jelas bahwa sejarah Museum Fatahillah Jakarta bermula pada masa penjajahan Belanda. Pada masa tersebut, bangunan yang ada di wilayah Jakarta Barat itu merupakan Balai Kota Batavia yang menjadi pusat pemerintahan Belanda. (AA)