Sejarah Museum Geologi Bandung yang Penuh Makna

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
26 Mei 2024 23:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah museum geologi bandung, sumber foto: Riccardo by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah museum geologi bandung, sumber foto: Riccardo by pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Museum Geologi merupakan sebuah tempat yang menjadi pusat peragaan berbagai data serta informasi bersifat kebumian. Sejarah Museum Geologi Bandung sendiri berkaitan erat dengan Dinas Pertambangan pada Masa Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa Museum tersebut didirikan sejak tahun 1929, kemudian direnovasi secara berkala. Setelah tahap renovasi selesai, museum di Bandung tersebut kembali dibuka untuk umum.
Dikutip dari buku Sejarah Permuseuman di Indonesia karya Agus Aris Munandar, R. Tjahjopurnomo, serta Andini Perdana, di bawah ini ada sejarah lengkap dari Museum Geologi.

Sejarah Museum Geologi Bandung

Ilustrasi sejarah museum geologi bandung, sumber foto: Una Laurencic by pexels.com
Museum yang diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 ini awalnya bernama Geologische Museum. Peresmiannya pada waktu itu bertepatan dengan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke IV yang punya sejarah menarik.
Pembangunan Museum Geologi berawal dari keinginan dinas untuk memilih tempat penyimpanan hasil penyelidikan tambang. Hingga akhirnya terciptalah museum tersebut, pembangunannya melibatkan 300 pekerja demi mendapatkan tempat impian.
ADVERTISEMENT
Museum yang terletak di Bandung ini pernah menjadi markas Angkatan Udara oleh pemerintah Hindia Belanda saat Perang Dunia II. Hanya saja hal tersebut tidak berlangsung lama apalagi saat Jepang mulai menduduki Indonesia.
Justru Jepang adalah negara yang mengelola museum di bawah kepemimpinan Kogyo Jimusho, ia berganti nama Chisitsu Chosasho. Tidak lama setelah itu, Museum gepok Bandung dikelola oleh Djawatan Tambang serta geologi.
Pengelolaan tersebut terjadi pasca kemerdekaan Indonesia, karena tidak ada negara luar yang berhak campur tangan. Bukan hanya sejarahnya yang menarik, tetapi koleksi didalamnya sangat memanjakan mata.
Gedung museum geologi ini punya ruangan koleksi di setiap lainnya, dibedakan dengan ruangan bermacam-macam tema. Seperti lantai 1 yang punya tiga ruang utama, yaitu orientasi, sayap timur, serta sayap barat.
ADVERTISEMENT
Ruangan orientasi menawarkan peta geografi Indonesia dalam bentuk animasi, sedangkan di sayap timur terdapat sejarah perkembangan makhluk hidup. Pada ruangan sayap barat terdapat informasi hipotesis bumi hingga keadaan geologi Indonesia.
Bukan hanya itu saja, tetapi terdapat ruangan lain di lain 2 yang tidak kalah menarik. Beberapa ruangan di lantai dua memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan penyebaran tambang emas terbesar yang ada di Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sejarah museum geologi Bandung berkaitan dengan keberadaan penjajah Hindia Belanda.(DSI)