Sejarah Museum Sangiran dan Koleksinya yang Artistik

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
28 Desember 2023 21:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah museum sangiran. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah museum sangiran. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Museum Saringan menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Sebab, museum arkeologi satu ini menjadi salah satu situs Warisan Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1996.
ADVERTISEMENT
Lokasinya sendiri berada di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang berdekatan langsung dengan situs fosil purbakala Sangiran. untuk penjelasan lengkapnya, simak uraian di bawah ini.

Sejarah Museum Sangiran dan Koleksinya

Ilustrasi museum sangiran. Sumber foto: Unsplash
Museum Sangiran merupakan museum arkeologi yang terletak di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Indonesia, dan berdekatan langsung dengan area fosil purbakala Sangiran.
Museum yang didirikan pada tahun 1977 ini dibangun berdasarkan banyaknya penemuan benda-benda purbakala yang ditemui di situs manusia purba Sangiran. Situs ini menjadi jejak peninggalan manusia purba sejak dua juta hingga dua ratus ribu tahun yang lalu.
Teguh Sulistyo, dalam Jurnal "Sangiran Archaeological Museum" menyebutkan bahwa Museum Sangiran ditetapkan oleh UNESCO sebagai museum yang memiliki penemuan fosil terlengkap di dunia.
ADVERTISEMENT
Awalnya, fosil-fosil yang ada di museum ini ditemukan oleh GHR Von Koenigswald, seorang paleoantropoligi asal Jerman yang bekerja pada pemerintah kolonial yang saat itu menepati Bandung.
Selama meneliti manusia dan binatang purba di daerah Sangiran, ia pun berhasil menemukan fosil Homo Erectus, serta beberapa fosil binatang. Akhirnya, penelitian ini dikumpulkan di rumah Kepala Desa Krikilan, Toto Marsono, hingga tahun 1975.
Pada saat itu, banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi rumah Toto Marsono. Akhirnya, muncullah ide untuk membangun ssebuah museum. Awalnya, Museum Sangiran dibangun pada lahan seluas 1.000 meter persegi, di samping Balai Desa Krikilan.
Seiring berjalannya waktu, fosil yang ditemukan pun semakin banyak, hingga pada 1980, pemerintah setempat membangun kembali Museum Sangiran di lahan seluas 16.675 meter persegi.
ADVERTISEMENT

Koleksi Museum Sangiran

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Museum Sangiran ditetapkan sebagai museum fosil terlengkap di dunia. Sebab, di sana terdapat 13.806 koleksi yang tersimpan di dua area.
Area pertama adalah ruang pamer dengan jumlah koleksi 2.931 penemuan, sedangkan area kedua berada di dalam ruang penyimpanan dengan jumlah koleksi mencapai 10.875 penemuan.
Koleksi yang ada di Museum Sangiran antara lain adalah fosil manusia, seperti Homo Sapiens dan Pithecantropus Erectus, binatang bertulang belakang, binatang laut, hingga artefak batu seperti serpih, bilah, serut, gurdi, kapak persegi, bola batu, dan kapak. (RN)