Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Museum Sonobudoyo dan Asal-usulnya
29 Desember 2024 11:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari sonobudoyo.jogjaprov.go.id, museum ini dikenal sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya dan menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung yang ingin mendalami warisan budaya Nusantara.
Sejarah Museum Sonobudoyo dan Asal-Usulnya
Berikut ini adalah sejarah Museum Sonobudoyo dan asal-usulnya.
1. Pendirian Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo berdiri pada tahun 1935 atas prakarsa Java Instituut, sebuah lembaga kebudayaan yang bertujuan untuk melestarikan seni, budaya, dan sejarah Jawa.
Pendirian museum ini diprakarsai oleh seorang arsitek Belanda bernama Thomas Karsten. Bangunan museum didesain dengan gaya arsitektur tradisional Jawa yang kental, termasuk penggunaan pendopo dan ornamen khas.
Museum ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VIII pada tanggal 6 November 1935. Nama “Sonobudoyo” sendiri memiliki makna mendalam, yakni “tempat ilmu dan seni budaya.”
ADVERTISEMENT
Lokasi museum yang strategis di pusat Kota Yogyakarta menjadikannya destinasi yang mudah diakses oleh wisatawan.
2. Koleksi dan Keunikan
Museum Sonobudoyo memiliki beragam koleksi yang mencakup seni, kerajinan, dan sejarah Jawa. Beberapa koleksi unggulan di antaranya adalah keris, wayang kulit, batik, topeng, dan artefak arkeologi.
Selain itu, museum ini juga memiliki manuskrip kuno, termasuk naskah-naskah yang mengandung nilai sejarah dan sastra tinggi, seperti Serat Centhini.
Keunikan Museum Sonobudoyo terletak pada koleksi kerisnya yang menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Selain itu, museum ini juga sering mengadakan pertunjukan wayang kulit setiap malam, memberikan pengunjung kesempatan untuk menikmati seni tradisional Jawa secara langsung.
3. Peran dan Fungsi Museum
Sebagai institusi budaya, Museum Sonobudoyo memiliki peran penting dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Jawa.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi tempat penyimpanan artefak bersejarah, museum ini juga berfungsi sebagai pusat penelitian dan pendidikan bagi akademisi dan masyarakat umum.
Dengan koleksi yang kaya dan nilai historis yang tinggi, museum ini layak menjadi tujuan wisata edukasi bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih jauh tentang keindahan budaya Jawa.
Mengunjungi Museum Sonobudoyo adalah perjalanan menyelami sejarah dan tradisi yang masih hidup di tengah modernitas. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi salah satu ikon budaya ini saat ke Yogyakarta.
Sejarah Museum Sonobudoyo menjadi saksi bisu sejarah Jawa dan simbol pelestarian budaya yang terus relevan hingga kini. (Aya)