news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sejarah Nasi Padang, Kuliner Legendaris Minang dengan Cita Rasa yang Khas

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
22 Maret 2025 9:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah nasi padang. Foto: Pexels.com/Rachel Claire
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah nasi padang. Foto: Pexels.com/Rachel Claire
ADVERTISEMENT
Sejarah nasi padang telah melewati perjalanan panjang hingga menjadi kuliner yang mendunia.
ADVERTISEMENT
Makanan khas Minangkabau ini memiliki cita rasa yang kuat berkat perpaduan rempah-rempah yang khas. Keunikan dalam penyajian dan keberagaman lauknya menjadikannya favorit di berbagai daerah.

Sejarah Nasi Padang

Ilustrasi sejarah nasi padang. Foto: Pexels.com/Cats Coming
Berikut adalah sejarah nasi padang yang telah melewati berbagai perjalanan panjang hingga dikenal luas seperti saat ini, dikutip dari budaya.jogjaprov.go.id.
Masakan khas Minangkabau ini memiliki akar yang kuat dalam sejarah perdagangan di wilayah Sumatera Barat.
Jalur perdagangan yang ramai sejak zaman dahulu membawa berbagai rempah dari India dan Timur Tengah ke daerah ini.
Para pedagang yang singgah memperkenalkan bumbu dan teknik memasak yang kaya rempah, yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat setempat menjadi cita rasa khas Minangkabau.
Penggunaan rempah yang melimpah dalam masakan ini menjadi ciri khas utama yang membedakannya dari kuliner lain di Nusantara. Perpaduan santan, cabai, dan berbagai bumbu tradisional menghasilkan rasa gurih, pedas, serta aroma yang menggugah selera.
ADVERTISEMENT
Teknik memasaknya pun beragam, mulai dari menggoreng, memanggang, hingga merebus dalam kuah santan kental. Hal inilah yang membuat masakan padang memiliki cita rasa yang unik dan tetap populer hingga kini.
Keberadaan nasi padang juga tidak bisa dilepaskan dari kebiasaan merantau masyarakat Minangkabau.
Laki-laki Minang yang merantau ke berbagai daerah membawa serta kebiasaan memasak dan kuliner khas daerahnya.
Hal ini membuat warung makan padang bermunculan di banyak tempat di luar Sumatera Barat. Warung-warung ini tidak hanya menjual makanan tetapi juga memperkenalkan budaya Minangkabau kepada masyarakat luas.
Penyebaran nasi padang ke berbagai daerah semakin berkembang pesat sejak era kolonial Belanda.
Para perantau Minangkabau yang bekerja di perkotaan membuka usaha rumah makan padang sebagai mata pencaharian.
ADVERTISEMENT
Seiring waktu, rumah makan ini mulai dikenal luas dan menjadi pilihan utama masyarakat yang mencari hidangan lezat dengan harga terjangkau.
Popularitasnya pun meningkat hingga ke luar negeri, dengan banyak restoran padang yang berdiri di Malaysia, Singapura, hingga Eropa.
Di daerah asalnya, penyajian nasi padang sering kali berbeda dengan yang ada di perantauan.
Rumah makan padang di Sumatera Barat lebih banyak berbentuk warung sederhana di pinggir jalan, berbeda dengan rumah makan padang di luar Sumatera yang memiliki tampilan mewah dan ornamen khas Minangkabau.
Namun, esensi dari masakan ini tetap sama, yaitu menyajikan lauk beragam dengan bumbu kaya rempah yang menggugah selera.
Penyajian nasi padang juga memiliki dua metode yang umum ditemukan. Pertama, pelanggan dapat memilih lauk langsung dari etalase sebelum makanan disajikan di meja.
ADVERTISEMENT
Kedua, pelanggan yang datang akan langsung disajikan berbagai macam lauk di meja, lalu hanya membayar lauk yang mereka konsumsi.
Kedua metode ini menjadi ciri khas yang membedakan rumah makan padang dari tempat makan lainnya.
Keunikan lain dari rumah makan padang adalah cara penyajian nasinya. Porsi nasi yang disajikan untuk makan di tempat biasanya lebih sedikit dibandingkan nasi yang dibungkus untuk dibawa pulang.
Banyak pelanggan yang meyakini bahwa porsi nasi bungkus lebih banyak dibandingkan yang disantap langsung di warung.
Hal ini diduga berasal dari kebiasaan pedagang yang ingin memberikan lebih banyak nasi sebagai bentuk pelayanan terbaik kepada pelanggan mereka.
Warung makan padang juga dikenal dengan kecepatan pelayanannya. Pelayan di rumah makan padang biasanya dapat menyajikan pesanan dengan sangat cepat, bahkan dalam hitungan detik.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan oleh sistem penyajian yang telah terstruktur dengan baik, di mana lauk sudah siap di etalase dan pelanggan hanya tinggal memilih.
Keberadaan nasi padang telah menjadi bagian dari identitas kuliner Indonesia.
Sejarah nasi padang yang panjang dan kaya akan pengaruh budaya menjadikannya lebih dari sekadar makanan, tetapi juga simbol dari kekayaan tradisi Minangkabau. (Khoirul)