Konten dari Pengguna

Sejarah OSIS dari Awal Pembentukan hingga Perkembangannya di Sekolah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 November 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah OSIS, Foto: Pexels/Chu Chup Hinh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah OSIS, Foto: Pexels/Chu Chup Hinh
ADVERTISEMENT
Sejarah OSIS adalah topik yang menarik untuk dipelajari, terutama bagi siswa dan pendidik yang ingin memahami asal-usul organisasi siswa ini.
ADVERTISEMENT
Berdirinya OSIS menjadi tonggak penting dalam dunia pendidikan Indonesia, karena melalui organisasi ini, siswa dapat berperan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah.
Mengutip situs eprints.uny.ac.id, OSIS merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu sebuah kegiatan yang diadakan dalam rangka untuk mengembangkan peserta didik sesuai dengan potensi, minat dan bakat.

Sejarah OSIS

Ilustrasi Sejarah OSIS, Foto: Pexels/Wasio Kadir
Bagaimana sejarah OSIS dibentuk? OSIS atau Organisasi Siswa Intra Sekolah adalah organisasi siswa di sekolah-sekolah Indonesia yang memiliki peran penting dalam membina dan mengembangkan bakat, minat, serta potensi siswa.
OSIS dibentuk pada 1970 atas dasar Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) No. 0326/U/1970. Pemerintah berupaya agar organisasi di sekolah tetap netral dari pengaruh luar yang berpotensi mengarah ke perpecahan atau konflik.
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan pada waktu itu, Mashuri Saleh, memperkenalkan OSIS sebagai satu-satunya organisasi siswa di sekolah dengan tujuan untuk mempersatukan siswa dalam satu wadah organisasi di setiap sekolah.
Sebelum OSIS dibentuk, siswa sering terlibat dalam berbagai organisasi eksternal yang terkait dengan berbagai kelompok sosial, politik, atau organisasi kepemudaan.
OSIS dibentuk sebagai wadah bagi siswa untuk belajar berorganisasi, bekerja sama, serta mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan.
Tujuan utama OSIS adalah untuk membentuk karakter siswa, memfasilitasi kegiatan positif, dan meningkatkan rasa persatuan dan tanggung jawab di kalangan siswa.
OSIS juga bertujuan mendukung pengembangan keterampilan akademis dan non-akademis siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler yang dikelola sendiri di bawah bimbingan guru.

Perkembangan OSIS

Ilustrasi Sejarah OSIS, Foto: Pexels/Israel Torres
Dengan adanya OSIS, siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan organisasi dan kepemimpinan yang bermanfaat untuk masa depan.
ADVERTISEMENT

1. Struktur Organisasi

Seiring berjalannya waktu, struktur OSIS mengalami penyempurnaan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan perkembangan zaman.
Biasanya, OSIS memiliki ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan berbagai seksi seperti seksi bidang olahraga, seni, keagamaan, dan sosial.

2. Kegiatan OSIS

OSIS mulai mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh siswa, seperti pentas seni, lomba antar-kelas, bakti sosial, peringatan hari besar nasional, dan kegiatan ekstrakurikuler lain yang sesuai dengan minat siswa.

3. Peran dan Tanggung Jawab

OSIS bertanggung jawab menyusun program kerja setiap tahunnya yang melibatkan seluruh anggota dan siswa lainnya.
OSIS juga melibatkan siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan yang bersifat akademis dan non-akademis, yang berperan penting dalam mengembangkan potensi individu.

4. Pengaruh OSIS Terhadap Siswa dan Sekolah

Sejak awal berdirinya, OSIS menjadi media pembelajaran bagi siswa untuk mengenal kepemimpinan, kerja sama, dan tanggung jawab. Melalui OSIS, siswa belajar bagaimana mengelola kegiatan, mengatasi masalah, dan mengembangkan komunikasi dengan berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
OSIS juga berperan sebagai penghubung antara siswa dan pihak sekolah. Dalam kegiatan OSIS, siswa dapat menyalurkan aspirasinya terkait kegiatan sekolah atau fasilitas pendidikan kepada pihak sekolah melalui organisasi ini.

5. OSIS di Era Digital dan Tantangannya

Di era digital saat ini, OSIS menghadapi tantangan dalam mengakomodasi perkembangan teknologi dan komunikasi. OSIS mulai memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk publikasi kegiatan, sosialisasi program, dan peningkatan partisipasi siswa.
Tantangan lain adalah bagaimana OSIS dapat beradaptasi dengan kebutuhan siswa modern, terutama dalam menyeimbangkan kegiatan akademik dan non-akademik yang semakin kompleks.
Memahami sejarah OSIS dapat memberikan gambaran mengenai peran penting organisasi ini dalam membentuk generasi muda yang berkualitas. (Fikah)